Sabtu, 11 September 2010
Inilah 4 Alasan Tak Perlu Menikahi Pria Kaya
Anda terobsesi menikahi pria kaya? Hm... pikirkan lagi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria dengan penghasilan lebih kecil cenderung lebih stabil secara emosi, setia, dan hebat di ranjang.
Memiliki pasangan kaya memungkinkan Anda untuk menikmati kemewahan. Liburan di tempat eksotis, makan malam mewah, hadiah perhiasan, atau benda berharga lainnya. Namun, mencontoh kisah cinta Carrie Bradshaw dan Big dalam film Sex and the City (yang juga sangat mungkin ditemui sehari-hari), kencan dengan pria kaya memang menyenangkan, tetapi seperti naik roller coaster. Perasaan Anda mudah saja dibuat tak keruan dan bahkan patah hati.
Menurut Adam Galinsky, PhD, profesor manajemen organisasi di Northwestern University, Chicago, pria yang tak kaya bisa membahagiakan wanita lebih dari pria kaya. Menurut dia, uang dan status sering kali membuat pria tak bisa setia.
Kecenderungan lain yang memungkinkan wanita menikahi pria yang tidak kaya adalah karena semakin banyak pria yang terkena imbas resesi daripada wanita. Ini merupakan hasil penelitian Pew Research Center. Pertanyaannya, mengapa pria tidak kaya lebih bisa dipercaya wanita?
Lebih setia dengan pasangannya
Pria yang memiliki kesuksesan cenderung lebih mudah berkhianat. Pria kaya dan sukses merasa bahwa dengan uang dan kekuasan, ia bisa mendapatkan segalanya semau hati dan menganggap perasaan cinta tak lagi penting.
Perselingkuhan yang dilakukan Tiger Woods, contohnya. Dalam permintaan maafnya, Woods mengimplikasikan perselingkuhan yang dilakukannya tak lepas dari kesuksesan yang dia raih. Woods tidak hanya memanfaatkan kesuksesan untuk mencari kepuasan individual. Galinsky dalam penelitiannya menemukan bahwa pria kaya cenderung hipokrit mengenai kecenderungannya bermain hati. Adapun pria berpenghasilan lebih rendah cenderung menunjukkan kesetiaan kepada pasangannya.
"Seseorang yang memiliki posisi kuat lebih gampang untuk berselingkuh. Uang dan kekuasaan menjadi alatnya," kata Galinsky.
Lebih hangat bersama teman Anda
Jurnal Psychological Science menuliskan, pria berpenghasilan kecil ke menengah memiliki karakter yang lebih santun dibandingkan pria kaya. Hal ini terutama saat pria bertemu orang baru. Lihat saja bedanya saat Anda mengenalkan pria berbeda tipe ini kepada teman-teman Anda.
Para peneliti yang melakukan observasi menemukan, pria tidak kaya lebih sering berbincang dengan kontak mata kepada teman-teman barunya, bahkan sering kali tertawa bersama. Kehangatan ini tak didapatkan dari sikap pria kaya yang cenderung lebih kaku dan kasar.
"Pria berdompet tipis berusaha keras membangun hubungan sosial karena, dengan membangun jaringan, mereka bisa bertahan. Sementara itu, pria kaya tak menyadari pentingnya menjalin pertemanan karena merasa tak membutuhkannya," kata Dacher Keltner, PhD, pengarang buku Born to Be Good.
Lebih mendukung karier pasangannya
Jurnal Psikologi Terapan meluncurkan penelitian bahwa pria sukses lebih seksis. Pria kaya cenderung memosisikan dirinya sebagai sumber penghasilan dan mengambil semua peran dengan merasa kewajibannya adalah menyediakan segala keperluan yang dibutuhkan bersama pasangan. Demikian dikatakan Beth Livingston, PhD, asisten professor SDM di Cornell University. Untuk itu, akhirnya, pria kaya lebih menginginkan dirinya yang berkembang dalam kariernya. Sebaliknya, pria tak kaya lebih suportif terhadap pengembangan diri dan karier pasangannya.
"Pasangan yang saling menyemangati dan membangun pencapaian diri untuk mencapai karier atau impian dari kehidupan profesinya cenderung lebih bahagia," kata Joshua Coleman, PhD, pengarang buku Marriage Makeover.
Lebih hebat dalam hubungan seks
Pria berdompet tipis akan membahagiakan pasangannya di atas ranjang. Begitulah yang dikatakan Bethany Marshall, PhD, pengarang buku Deal Breakers. Alasannya, pria tipe ini akan mengupayakan segala cara untuk memuaskan pasangan dan mengambil hatinya. Meski tak mampu memberikan berbagai perlakuan dan hadiah mewah, pria ini menunjukkan kehebatannya dalam hubungan seksual.
lintasberita.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar