[Foto Eksklusif] Gambar Ledakan Dahsyat Uji Coba Bom Nuklir Inggris Ditemukan. Foto foto yang menunjukkan gambar gambar yang belum pernah dilihat saat dilakukan pengujian bom nuklir di Australia pada tahun 1950 telah terungkap. Foto Ekstrim ini dibawa oleh anggota Tyneside dari RAF dan fotografer amatir John Alfred Milsom. Gambar mencolok telah disimpan selama beberapa dekade diantara harta peninggalan Sersan Milsom, yang menyaksikan saat bom nuklir itu meledak.
The tests were carried out in the 1950s when Britain was trying to match Soviet and US nuclear technology
The nuclear tests were captured by Sgt Milsom in an area of the South Australia desert called Maralinga – which means ‘field of thunder’ to the Aborigines
Unaware of the dangers of radiation, the men supervising the tests wore nothing more than military fatigues
Ditemukan oleh putrinya yaitu Janette Hoyles, dari Dunston, Gateshead, dia berkata: “Aku ingat dia mengatakan bahwa mereka diperintahkan untuk berdiri dalam lingkaran dengan punggung mereka ke lokasi ledakan. “Dan kemudian setelah sirene terdengar mereka berbalik dan melihat pemandangan yang menakutkan dari awan jamur.”
52 tahun mengatakan ayahnya telah ditugaskan ke Australia selain menjalankan tugas di India, Malaysia dan Singapura. Karena Sersan Milsom menyukai fotografi, ledakan dahsyat tes nuklir in diabadikan gambarnya oleh Sersan Milsom di wilayah gurun Australia Selatan yang disebut Maralinga yang berarti “field of thunder” untuk suku Aborigin.
Tidak menyadari bahaya radiasi, orang-orang mengawasi uji coba bom nuklir ini tidak lebih dari mengenakan seragam militer, yang bagi sebagian orang, akan mengakibatkan pendarahan hidung berat dan kanker dini. Bagi yang lain butuh waktu bertahun-tahun.
Janette Hoyles holding her father’s medals and amateur photographer, the late Sgt Milson (left) Janette Hoyles memegang medali ayahnya dan fotografer amatir, Sersan akhir Milson (kiri)
Kanker, masalah kulit dan infertilitas diderita sebagian diantaranya sementara beberapa veteran mungkin juga telah membawa kerusakan genetik untuk anak-anak mereka. Ribuan orang sekarang meminta kompensasi dari Departemen Pertahanan untuk keracunan radiasi, walaupun Jannette kata ayahnya, yang meninggal karena serangan jantung pada usia 67 tahun, tidak terpengaruh.
Janette berkata: “Dia adalah seorang perokok tetapi dinyatakan dalam keadaan sehat. Satu-satunya yang saya ingat adalah menjelang akhir hidupnya dia memiliki sakit aneh di telapak tangannya dan tidak peduli antibiotik apapun ia tidak sembuh. “
Tahun lalu Pengadilan Tinggi akhirnya memberikan 1.000 prajurit lampu hijau untuk menuntut MoD itu. Proses hukum yang rumit sedang dilakukan dan berharap para veteran segera mendapatkan kompensasi.
sumber : dailymail