bagaimana caranya?
gila ya?
mo balik lagi kya jaman pak harto?
klo iya kenapa? wkwkwkw
marah? sabar,,,,,
baca dulu yang lengkap,
klo udah, terserah, mo mbata juga gpp.
nyatanya, diberi kebebasan
malah hasilnya merusak bangsa.
gmn bisa ga merusak bangsa?
wartawan sekarang klo lagi memburu berita
kya lagi memburu monyet.
lari kesana-kesini,senggol sana-sini,desak sana sini,paksa sana-sini,
yang ga mau mangap dibikin mangap,
yang mau pergi dihalang-halangi,
mbok yo,,,
klo dah ga mau diwawancarai ya udah,,,
berarti privasi pribadi...
klo buru-buru masuk mobil ya udah,,,
sapa tau dah kebelet ngupil,
klo di mobil kan bisa jaga image,
klo ga mau membeberkan
ya berarti rahasia...
masa alutsista TNI mo dibeberkan,
klo malaysia tau, habislah negeri ini.
media massa,
kya orang kere aja,
yang penting juragan mau ngasih duit,
ane lakukan apapun untuk dapet duit itu.
apapun itu,
media cetak ataupun elektronik.
koran, majalah, radio, apalagi TV.
bukankah itu semua sumber informasi yang strategis
untuk semua kalangan masyarakat?
mo dari tukang sapu jalanan,
mpe malaikat (maut) yang ada di senayan
semua butuh informasi dari media massa.
but, sepertinya bukan itu yang dicamkan oleh media massa.
yang selalu ditekankan, bagaimana caranya
supaya pemasang iklan mau memasang iklan di situ.
ya, duitcuma ngejar duit.
kita bahas TV aja,
yang paling kuat diantara media massa lain.
sekarang orang lebih senang
menerima informasi dalam bentuk audio visual.
gambarnya ada, tulisannya ada, suaranya ada.
itu sebenernya yang menjadi kekuatan TV
untuk bisa membentuk sugesti masyarakat.
tapi, ya lagi-lagi duit.
yang penting rating tinggi...
yang paling ditonton banyak orang!
biar pemasang iklan tertarik nimbrung di situ.
biar dapet duit banyak...
yang penting duit!
duit! duit! dan duit!
persetan dengan duit!
makan tuh duit hasil merusak bangsa!
kenapa sih,,,
ga bikin acara yang mendidik aja...
klo ga bisa mendidik,
setidaknya yang menghibur,
klo ga bisa menghibur,
setidaknya menampilkan sesuatu apa adanya,
ga usah lebay, dibikin kya sinetron.tontonan orang kampungan.
klo emang harus menyampaikan
informasi yang buruk,
sampaikan itu apa adanya,
ga perlu diberi bumbu macam-macam.
sebisa mungkin rakyat hanya sempat melihat/ mendengar berita itu.tanpa sempat mengingatnya.
biar yang berwenang menyelesaikan berita buruk itu.
rakyat sudah cukup menderita,
tak perlu ditambah dengan memikirkan korupsi para pejabat.
rakyat sudah cukup gelisah,
tak perlu ditambah dengan meresahkan beredarnya video laga di ranjang.
rakyat sudah cukup kampungan,
tak perlu ditambah dengan pendidikan sinetron yang kampungan.
rakyat sudah cukup bodoh,
tak perlu dibodohi dengan pemberitaan yang memperbodoh.
bagi orang pinter yang disana,
please, kami orang gila makin gila karena tingkahmu.
kalau mau memperbodoh,bodohi kami, orang gila.
jangan bodohi yang sudah bodoh.
samudra tak perlu ditambah garam.
tapi sungai perlu diberi lumpur,
biar bisa jadi air bah yang menenggelamkan.
Quote:
batasi kebebasan pers. |
mo balik lagi kya jaman pak harto?
klo iya kenapa? wkwkwkw
marah? sabar,,,,,
baca dulu yang lengkap,
klo udah, terserah, mo mbata juga gpp.
Spoiler for pertamax:
nyatanya, diberi kebebasan
malah hasilnya merusak bangsa.
gmn bisa ga merusak bangsa?
wartawan sekarang klo lagi memburu berita
kya lagi memburu monyet.
lari kesana-kesini,senggol sana-sini,desak sana sini,paksa sana-sini,
yang ga mau mangap dibikin mangap,
yang mau pergi dihalang-halangi,
mbok yo,,,
klo dah ga mau diwawancarai ya udah,,,
berarti privasi pribadi...
klo buru-buru masuk mobil ya udah,,,
sapa tau dah kebelet ngupil,
klo di mobil kan bisa jaga image,
klo ga mau membeberkan
ya berarti rahasia...
masa alutsista TNI mo dibeberkan,
klo malaysia tau, habislah negeri ini.
Spoiler for keduax:
media massa,
kya orang kere aja,
yang penting juragan mau ngasih duit,
ane lakukan apapun untuk dapet duit itu.
Quote:
apa iya..... media massa ga menyadari, klo sebenernya dia itukomponen utama pembentuk sugesti bangsa. yang bisa membentuk semangat nasional menuju perbaikan nasib. |
media cetak ataupun elektronik.
koran, majalah, radio, apalagi TV.
bukankah itu semua sumber informasi yang strategis
untuk semua kalangan masyarakat?
mo dari tukang sapu jalanan,
mpe malaikat (maut) yang ada di senayan
semua butuh informasi dari media massa.
but, sepertinya bukan itu yang dicamkan oleh media massa.
yang selalu ditekankan, bagaimana caranya
supaya pemasang iklan mau memasang iklan di situ.
ya, duitcuma ngejar duit.
Spoiler for ketigax:
kita bahas TV aja,
yang paling kuat diantara media massa lain.
sekarang orang lebih senang
menerima informasi dalam bentuk audio visual.
gambarnya ada, tulisannya ada, suaranya ada.
itu sebenernya yang menjadi kekuatan TV
untuk bisa membentuk sugesti masyarakat.
tapi, ya lagi-lagi duit.
yang penting rating tinggi...
yang paling ditonton banyak orang!
biar pemasang iklan tertarik nimbrung di situ.
biar dapet duit banyak...
Spoiler for keempat:
Quote:
sinetron yang pemegang rekor rating tertinggi, owh,, berarti kita banyakin aja sinetron, mo bermutu apa ga, yang penting ada nangis-nangisnya. mo banyak kasus kekerasan dalam rumah tangga,peduli amat, kan bukan pengaruh nonton sinetron. |
Quote:
acara gaib lagi tinggi nih ratingnya, owh,, berarti kita cari dukun buat keliling kuburan. mo bermutu apa ga, yang penting ada kamera pengintai. lambaikan tangan aja klo dah ga kuat. mo banyak kasus kesurupan di sekolah,peduli amat, kan bukan pengaruh nonton acara gaib. Quote:
|
Quote:
berita dibuat kya sinetron, biar ratingnya bisa naik. peduli amat mo fair mo enggak,yang penting orang gregetan klo liat beritanya. mo terbentuk opini publik yang menyimpang,peduli amat, kan bukan pengaruh nonton berita. ada berita heboh, mo bermanfaat mo enggak, yang penting rating tinggi, mo jadi banyak yang pengen nonton video heboh,peduli amat, kan bukan pengaruh nonton berita. |
Spoiler for klimax:
yang penting duit!
duit! duit! dan duit!
persetan dengan duit!
makan tuh duit hasil merusak bangsa!
kenapa sih,,,
ga bikin acara yang mendidik aja...
klo ga bisa mendidik,
setidaknya yang menghibur,
klo ga bisa menghibur,
setidaknya menampilkan sesuatu apa adanya,
ga usah lebay, dibikin kya sinetron.tontonan orang kampungan.
Quote:
tayangkan aja pemandangan alam yang bagus di negeri ini, biar pada ngerti pemandangan indonesia ituga seburuk pemandangan di kota. tayangkan aja budaya-budaya indonesia yang indah, biar pada ngerti budaya indonesia itu lebih arif ketimbang budaya barat. tayangkan aja prestasi-prestasi indonesia yang mengagumkan, biar pada ngerti indonesia itu bukan negeri bodoh dan korup. bule aja suka budaya indonesia, kita malah tergila-gila ma budaya mereka. |
klo emang harus menyampaikan
informasi yang buruk,
sampaikan itu apa adanya,
ga perlu diberi bumbu macam-macam.
sebisa mungkin rakyat hanya sempat melihat/ mendengar berita itu.tanpa sempat mengingatnya.
biar yang berwenang menyelesaikan berita buruk itu.
Spoiler for ending:
rakyat sudah cukup menderita,
tak perlu ditambah dengan memikirkan korupsi para pejabat.
rakyat sudah cukup gelisah,
tak perlu ditambah dengan meresahkan beredarnya video laga di ranjang.
rakyat sudah cukup kampungan,
tak perlu ditambah dengan pendidikan sinetron yang kampungan.
rakyat sudah cukup bodoh,
tak perlu dibodohi dengan pemberitaan yang memperbodoh.
bagi orang pinter yang disana,
please, kami orang gila makin gila karena tingkahmu.
kalau mau memperbodoh,bodohi kami, orang gila.
jangan bodohi yang sudah bodoh.
samudra tak perlu ditambah garam.
tapi sungai perlu diberi lumpur,
biar bisa jadi air bah yang menenggelamkan.
sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4433145
Tidak ada komentar:
Posting Komentar