Para pakar kesehatan di London mengeluarkan peringatan mengejutkan: duduk itu mematikan. Mereka memperingatkan bahwa duduk dalam jangka waktu lama, meski Anda juga berolah raga secara teratur, dapat berakibat buruk bagi kesehatan.
Tempat Anda duduk pun tak jadi soal, entah di kantor, sekolah, mobil, serta di depan komputer atau televisi. Masalahnya adalah, berapa lama Anda melakukannya.
Tempat Anda duduk pun tak jadi soal, entah di kantor, sekolah, mobil, serta di depan komputer atau televisi. Masalahnya adalah, berapa lama Anda melakukannya.
Riset para ilmuwan itu memang masih penelitian pendahuluan. Tapi sejumlah studi menunjukkan bahwa orang yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk cenderung menjadi gemuk, terkena serangan jantung, atau, bahkan, meninggal.
Dalam editorial British Journal of Sports Medicine, pekan ini, Elin Ekblom-Bak dari Swedish School of Sport and Health Sciences memberi saran agar pejabat kesehatan memikirkan kembali bagaimana mereka mendefinisikan aktivitas fisik untuk menyoroti bahaya duduk.
Pejabat kesehatan telah mengeluarkan panduan yang merekomendasikan kegiatan fisik minimum agar seseorang tetap bugar, namun mereka tidak memberikan saran kepada orang untuk membatasi berapa banyak waktu yang dihabiskan dalam posisi duduk. "Setelah empat jam duduk, tubuh mulai mengirimkan sinyal berbahaya," kata Ekblom-Bak. Dia menjelaskan bahwa gen yang mengatur jumlah glukosa dan lemak dalam tubuh mulai padam.
Meskipun orang itu rutin berolah raga, menghabiskan waktu lama duduk di depan meja tetap berbahaya. Tim Armstrong, pakar kegiatan fisik di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan orang yang berolah raga setiap hari, namun masih menghabiskan banyak waktu dengan duduk, baru memperoleh manfaat jika olah raga itu dilakukan beberapa kali dalam sehari daripada dilakukan hanya sekali.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan tahun lalu, para ilmuwan yang melakukan pemantauan terhadap 17 ribu warga Kanada selama beberapa tahun menemukan bahwa orang yang banyak duduk memiliki risiko kematian yang jauh lebih tinggi, entah mereka berolah raga atau tidak.
"Kami belum memiliki bukti yang cukup untuk menyatakan berapa lama duduk yang berbahaya," kata Peter Katzmarzyk dari Pennington Biomedical Research Center di Baton Rouge, Amerika, yang memimpin studi itu. "Tapi tampaknya, makin sering Anda berdiri dan menyela perilaku tak bergerak itu, makin bagus."
Survei yang dilakukan sebuah lembaga di Amerika Serikat pada 2003-2004 menunjukkan bahwa orang Amerika menghabiskan lebih dari separuh waktu mereka di atas kursi, mulai bekerja di depan meja sampai di balik kemudi mobil.
Para ilmuwan menyatakan perlu lebih banyak riset untuk mengetahui duduk berapa lama yang berbahaya dan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh buruk tersebut.
"Orang harus tetap berolahraga karena itu mempunyai banyak manfaat," kata Ekblom-Bak. "Tapi ketika mereka di kantor, mereka harus berusaha menyela aktivitasnya di atas kursi sesering mungkin. Jangan mengirim e-mail kepada rekan sekantor. Berjalan dan bicara langsung padanya. Berdiri."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar