TEMPO.CO , Jakarta:Bagi
Tengku Burhanuddin, terbang dengan pesawat biasa saja. Sekretaris
Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) ini sudah
kerap terbang sehingga paham kondisi pesawat baik atau tidak.
"Penerbangan (Sukhoi) kemarin itu bagus-bagus saja, enak," kata
Burhanuddin, penumpang Sukhoi Superjet 100 pada penerbangan gembira
pertama Rabu, 9 Mei 2012.
Burhanuddin mengatakan para penumpang diberikan nomor tempat duduk dan dipersilakan naik pesawat. Namun karena pesawat tidak penuh, ada peserta terbang gembira yang menentukan tempat duduknya sendiri, tak mengikuti nomor kursi. Burhanuddin memperkirakan ada sekitar 50 orang dalam penerbangan pertama itu.
Para awak kabin kemudian memberikan petunjuk penggunaan alat keamanan seperti sabuk pengaman. Tak ada instruksi atau pertanyaan khusus dari para awak pesawat. "Setelah itu kami terbang, pesawat climbing ke atas agak cepat tetapi bagus," kata Burhanuddin ketika dihubungi Tempo, Selasa, 15 Mei 2012.
Dalam penerbangan itu seingat Burhanuddin sempat ada awan tebal dan pesawat masuk melewati awan tersebut. Ketika itu terasa sedikit ada guncangan, namun masih normal. "Agak gedek-gedek tetapi ya biasa saja. Kalau ada orang tidak biasa naik pesawat mungkin sudah pikirannya macam-macam," kata Burhanuddin.
Setelah melalui awan, ketinggian pesawat sempat dinaikkan, setelah itu pesawat turun lagi dan mendarat. Burhanuddin yang duduk di sisi dekat jendela mengaku tak terlalu hapal rute penerbangan karena banyak awan. Namun dia mengatakan ketika terbang agak rendah, pemandangan yang terlihat adalah perkotaan.
BERNADETTE CHRISTINA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar