Banyak
orang-orang sukses di dunia ini mengalami hal yang gak enak didengar
atau dialami. Salah satu kisah yang bisa kita jadikan inspirasi adalah
kisah pengusaha muda asal Singapura bernama Adam Khoo. Dalam usianya yang masih muda, Ia sudah punya empat usaha beromzet 20 juta dolar Amerika.
Tapi,
belasan tahun sebelumnya, Adam termasuk anak malas, bodoh dan sama
sekali jauh dengan yang namanya masa depan cemerlang. Bayangkan,
saat masuk sekolah dasar , Adam udah benci pelajaran membaca, hobinya
cuman main game dan duduk manis di depan TV sampai berjam-jam.Gak salah
kalau akhirnya nilai sekolahnya banyak yang merah. Akibatnya Adam benci
banget sama guru-gurunya juga terhadap sekolah yang memberikan nilai jeblok. Puncaknya, pihak sekolah mengeluarkan
Adam waktu duduk di kelas 3. Bahkan, setelah lulus SD , Adam ditolak
masuk SMP oleh enam sekolah. Dia diterima di sekolah menengah paling
jelek.Teman-teman SMP nya secara akademis memang bodoh tapi Adam
ternyata lebih bodoh. Ia hanya peringkat sepuluh terbawah dari 160 siswa
seangkatannya. Kondisi ini sontak membuat orang tuanya panik dan minta
Adam untuk ngambil les semua mata pelajaran. Sayangnya, les itu tidak
banyak membantu Adam.
Orangtuanya
panik dan minta Adam buat ikutan les, tapi hal itu tidak menolong sama
sekali. Di sebuah sekolah dengan nilai 0-100, rata-rata nilainya adalah
40. Bahkan guru matematikanya pernah mengundang ibunya dan bertanya,
“Kenapa di SMP kelas 1, Adam Khoo tidak bisa mengerjakan soal kelas 4
SD?”
Sedikit
putus asa, orang tua Adam meminta anak laki-lakinya itu ikutan program
Super-Teen Program yang diasuh oleh Ernest Wong. Perubahannya mulai
terasa, Adam sudah mulai yakin bahwa dirinya bisa berubah.Apa yang ia
dapatkan? Banyak. Hal utama adalah keyakinan untuk bisa berubah. Wow,
tiba-tiba aja ia yakin dengan dirinya. Pencerahan dari mentornya cukup
memberikan pencerahan. Adam sadar, selama ini yang menghalangi dirinya
adalah keyakinan yang salah serta sikap negatif.
Hari
demi hari Ia membangun keyakinan itu dalam dirinya. Kalau teman
sekolahnya bisa dapat nilai A, maka ia juga pasti bisa. Nilai keyakinan
itu adalah hal baru buat hidupnya.
Target
awal Adam setelah itu adalah mendapatkan nilai A, menentukan tujuan
jangka pendeknya, yaitu masuk salah satu sekolah terbaik di Singapura,
setelah lulus SMA Adam punya cita-cita masuk ke universitas terbaik dan
menjadi mahasiswa keren dengan nilai fantastis.
Di
sekolahnya, Adam mulai beraksi. Ia menempel kata-kata motivasi dan
mulai belajar dengan caranya sendiri, mencoba teknik membaca cepat,
bagaimana memfungsikan kedua belah otaknya, mencoba menggunakan teknik
menyimpan memori. Hasilnya, saat gurunya bertanya ia berhsil menjawabnya
dengan cepat.
Ia
pun tidak ragu lagi menyampaikan keinginannya untuk menjadi ranking
satu di sekolahnya, masuk SMA Favorit dan universitas hebat.
Teman-temannya tertawa..”Ah, tidak mungkin kau bisa mewujudkan semua
itu..” begitu kata mereka. Ejekan teman-teman Adam tidak membuat Adam putus asa malahan ia semakin semangat untuk menjadi sukses dan mengubah sejarah dalam hidupnya.
Keyakinan Adam lambat laun membuahkan hasil. Cuman perlu waktu tiga bulan untuk merubah nilainya menjadi 70. Setahun kemudian, ia menduduki ranking ke-18. Dan saat lulus SMP, Adam mendapatkan nilai A dengan nilai ujian untuk enam pelajaran inti. Mimpi masuk SMA keren pun akhirnya diterima dan tujuan kuliah di University of Singapore akhirnya jadi nyata bahkan selalu jadi juara setiap tahunnya. Adam masuk dalam kategori sepuluh mahasiswa jenius.
Dari
cerita Adam Khoo, kita bisa ngambil hikmahnya. Yang pertama adalah,
Adam bisa mengubah keyakinannya menjadi keyakinan yang penuh dengan
optimis dan keyakinan yang tepat. Kedua, Adam menerapkan target yang
jelas dan tujuan yang mantap.
Ketiga,
Adam punya alasan kenapa dia harus berubah yaitu untuk maju dan
membuktikan kepada teman-temannya kalo dia juga bisa kok. Terakhir, Adam
punya strategi yang tepat untuk belajar tidak pernah puas dengan cara
yang ada.
Anda pun bisa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar