Siapa yang gak kenal sama bos nya Microsoft. Dia adalah William Henry Gates atau kita mengenalnya Bill Gates. Lelaki yang dilahirkan di Seatlle, Washington, 28 Oktober, 57 tahun lalu.
Gates
adalah tokoh yang hingga saat ini mengubah cara kerja orang bahkan
mengubah dunia dengan inovasi-inovasinya. Dibalik sibuknya sebagai
pemilik Microsoft, Gates juga rajin menulis dan seorang filantropi.
Gates
adalah salah satu pengusaha yang revolusioner dalam dunia komputer
pribadi. Kehebatannya sudah tidak diragukan lagi. Orang-orang sangat
megaguminya karena apa yang ia lakukan. Diabalik usahanya yang super
sukses dan menjadikannya manusia terkaya di dunia, ternyata Gates tidak
lupa untuk berbagi.
Ia
rajin menyumbangkan sebagian besar dananya untuk yayasan, organisasi
dan program penelitian. Ia dan istrinya, Mellinda French membangun Bill
& Melinda Gates Foundation pada 2000. Yayasan ini bertujuan untuk
memperbaiki sistem kesehatan dan mengurangi kemiskinan di seluruh dunia.
Pada
Januari 2000 Gates mundur sebagai pejabat eksekutif tertinggi di
Microsoft kemudian ia masih menjabat sebagai ketua arsitek perangkat
lunak. Gates malah memilih konsentrasi di yayasannya. Selanjutnya, Gates
dan yayasannya semakin gencar berbagi dan menyumbang kepada dunia
kesehatan dan membantu menuntaskan kemiskinan di belahan dunia.
Sikap
dermawan dan filantropi nya Gates diilhami dari david Rockefeller,
tokoh filantropi yang sudah dikenal baik Gates dan keluarganya. Bayangin
aja, tahun 2007 Gates menyumbang sekitar 28 milyar dolar Amerika untuk
amal di seluruh dunia. Wow..
Sifat
mulia ini didapatkannya dari sang Ayah yang selalu memberikan buku
sebagai hadiah ulang tahun Bill Gates kecil dan lingkungan yang
membangun karakter Gates menjadi orang yang dermawan.
Memberi dalam arti yang sangat luas adalah memberi dengan hati yang setulus-tulusnya baik yang terkait dengan bisnis atau amal.
Gates
yakin bahwa memberi kepercayaan kepada kawan sebagai aset berharga akan
membuat sebuah komitmen dengan siapapun. Ia yakin dalam membangun
kepercayaan dibutuhkan waktu bertahun-tahun dan hanya beberapa detik
saja untuk menghancurkannya. Gates selalu memberi waktu dalam membina
kepercayaan kepada orang-orang yang ia temui.
Bagi
Gates, menjalankan usaha adalah bagaimana dapat memberi kontribusi dan
manfaat bagi orang dengan tidak terukur, namun harus memperhatikan juga
aspek bisnisnya. Gates selalu yakin dalam berbisnis bukan soal
keuntungan materi semata-mata tapi berapa banyak usaha kita bisa memberi
manfaat kepada orang lain.
Inilah
sebabnya kenapa Gates menilai kekayaan tidak dinilai dari jumlah
tabungan yang dimiliki. Katanya, kekayaan yang dimiliki tidak akan ada
artinya jika tidak dapat digunakan untuk menolong dan memberikan manfaat
bagi orang di sekitarnya dan manfaat bagi dunia.
Siapa
bilang Gates tidak pernah mengalami kegagalan ? Gates pernah gagal dan
memberi kesempatan kepada dirinya untuk meyakini kegagalan sebagai
bagian proses untuk mendesain rencana-rencana yang lebih baru, lebih
segar, lebih fokus dan lebih memberi manfaat.
Yang
paling touchy, saat Gates memberikan ruang kepada dirinya untuk
mengakui kesalahan yang ia lakukan dengan rendah hati. “Ini yang
penting..” kata Gates.
Nah,
memberi ternyata menjadi kata kunci suksesnya Gates dalam membangun
kerajaan bisnisnya. Tidak ada salahnya kita mulai memberi lebih dalam
arti yang seluas-luasnya. Seperti yang diyakini Gates, memberi bisa membuat hidup lebih bernilai dan imbalannya akan sangat dahsyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar