Oleh Sigit Adinugroho
Mungkin tidak banyak turis Indonesia
yang tahu soal Cairns, dibanding misalnya Brisbane atau Gold Coast yang
terkesan lebih “glamor”. Cairns adalah kota kecil di pesisir timur laut
Australia, yang lazim disebut sebagai wilayah “Far North Queensland”
atau negara bagian Queensland Timur Jauh. Kota ini awalnya didirikan
sebagai penyangga bagi pertambangan di daerah Sungai Hodgskin.
Posisinya
lebih dekat ke pulau Papua, dan ia terletak strategis di dekat Great
Barrier Reef, ekosistem karang terbesar di dunia yang populer untuk
kegiatan menyelam dan snorkeling, atau untuk berwisata pulau dan pantai.
Daerah ini juga dilindungi, dan kegiatan pariwisata diregulasi dan
dilokalisasi.
Dapat
diakses dari beberapa pintu masuk utama Australia, kota ini berjarak
tiga jam dari Sydney dan dua atau tiga jam dari Darwin. Dulu Garuda
Indonesia pernah terbang ke sini, tetapi sayang sekarang tidak lagi.
Saat
ini, Cairns banyak dikunjungi turis Asia terutama dari Jepang. Hal ini
dapat dilihat dari papan dan marka toko yang ditulis dengan huruf katakana. Ada penerbangan langsung dari Tokyo ke Cairns.
Iklim
Cairns cenderung mendekati tropis mengingat posisinya yang sudah
mendekati garis khatulistiwa, rentang suhunya adalah sekitar 24°C sampai
32°C pada musim panas dan 17°C - 26°C pada musim dingin. Suasana ini
tentunya menjadi favorit bagi wisatawan domestik yang kebanyakan
bermukim di bagian subtropis di selatan Australia, yang tidak ingin ke
luar negeri untuk berwisata pantai.
Menurut saya, lokasinya
ideal bagi mereka yang ingin suasana lebih tenang dari daerah padat
pengunjung seperti Bali. Penduduknya tak lebih dari 130 ribu jiwa.
Apalagi
kegiatan utama jika bukan mengunjungi Great Barrier Reef? Menumpangi
kapal feri ke pulau terdekat seperti Pulau Green, Anda dapat menikmati
berbagai opsi kegiatan wisata bahari seperti snorkeling, diving, bermain
di pantai, atau menaiki kapal selam wisata untuk melihat bagian dasar
perairan di sekitarnya.
Selesai
berwisata bahari, kembali ke pusat kota Cairns dan nikmati wisata
kuliner di tempat-tempat makan pinggir jalan di sekitar The Esplanade.
Dari makanan murah sampai mahal, ada di sini. Anda juga bisa menikmati
makanan bakar di pinggir pantai.
Masih di sekitar The Esplanade,
ada kolam renang buatan yang menghadap ke pantai dan bisa dinikmati
oleh umum secara gratis. Menarik untuk dicoba bersama keluarga.
Jika
Anda ingin berpetualang sedikit, sewalah mobil untuk pergi ke Daintree
Forest, taman hutan hujan tropis (barangkali hanya di daerah ini di
Australia), berjalan kaki/trekking, melihat fauna asli Australia seperti
koala, burung frogmouths, burung kookaburra, wallaby,
buaya, kura-kura, burung kasuari, kangguru pohon dan ular piton. Bagi
yang senang wisata olahraga, bisa mencoba arung jeram dan terjun payung.
Harganya bisa ratusan dolar.
Ada beberapa pilihan akomodasi.
Akomodasi tarif murah, untuk para backpacker (Cairns memang salah satu
tujuan backpacker dari seluruh dunia). Harganya relatif murah, mulai
dari A$ 15 untuk tempat tidur bermodel asrama. Lalu ada akomodasi tarif
menengah, hotel bintang tiga. Rentang harga dari A$ 60 – 200. Terakhir,
jika mampu, Anda dapat memilih akomodasi mewah, hotel bintang lima.
Rentang harga mulai dari A$ 200.
Sigit Adinugroho mengisi blog perjalanan di www.ranselkecil.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar