Minggu, 25 April 2010

DJ Mari Ferrari, DJ Wanita Tercantik di Russia


DJ Wanita untuk saat ini sepertinya sedang ngetrend diseluruh dunia tidak terkecuali di Rusia, Republik turunan Uni Soviet yang dulu terkenal tertutup karena berada dibawah rezim Komunis yang begitu banyak aturan saat ini kehidupan malamnya pun tak kalah asoy dengan negara-negara lainnya.

Selain kemampuan menyajika musik remix nan ciamik para DJ wanita ini juga menyajikan penampilan yang sangat sensual sebagai salah satu daya tarik mereka. Tak terkecuali DJ Mari Ferrari yang dianggap sebagai DJ paling cantik dan seksi diseuruh belahan Rusia !

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com


Baca Selengkapnya : http://haxims.blogspot.com/2010/04/dj-mari-ferrari-dj-wanita-tercantik-di.html#ixzz0m61mn6re
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial No Derivatives

(pic) Perbedaan Orang Kaya dan Orang Miskin

KALO ORANG MISKIN
haxims.blogspot.com



TRUS KALO ORANG KAYA
haxims.blogspot.com



Giealfonsin.blogspot.com

PERANG BUBAT, Benarkah Hanya Sekedar Fiksi ?


haxims.blogspot.com


Perang Bubat

Perang Bubat adalah perang yang diceritakan pernah terjadi pada masa pemerintahan raja Majapahit, Hayam Wuruk dengan mahapatihnya Gajah Mada. Perang ini melibatkan sejumlah besar pasukan kerajaan Majapahit pimpinan Mahapatih Gajah Mada melawan sekelompok kecil pasukan kerajaan Sunda pimpinan Prabu Maharaja Linggabuana, di desa pelabuhan Bubat, Jawa Timur pada abad ke-14 di sekitar tahun 1360 masehi.

Pertempuran yang sangat tidak seimbang tsb dimenangkan secara mutlak oleh pihak Majapahit. Pasukan kerajaan Sunda dibantai habis termasuk komandannya yang juga raja kerajaan Sunda, Prabu Maharaja Linggabuana. Dan tidak cuma itu, permaisuri dan putri raja Sunda bernama Dyah Pitaloka Citraresmi - yang sedianya akan dinikahkan dengan raja Hayam Wuruk - ikut tewas dengan cara bunuh diri setelah meratapi mayat ayahnya.

Diceritakan bahwa timbulnya perang ini akibat kesalahpahaman mahapatih Gajah Mada saat melihat raja Sunda datang ke Bubat beserta permaisuri dan putri Dyah Pitaloka dengan diiringi sedikit prajurit sunda. Gajah Mada menganggap bahwa kedatangan rombongan Sunda di pelabuhan Bubat sebagai bentuk penyerahan diri kerajaan Sunda kepada Majapahit. Hal ini menimbulkan perselisihan antara utusan Linggabuana dengan Gajah Mada, dan memuncak hingga terjadi perang terbuka.

Sumber Sejarah yang Meragukan

Sumber tertua yang bisa dijadikan rujukan mengenai adanya Perang Bubat ternyata hanya sebuah karya sastra dalam bahasa Jawa Pertengahan berbentuk tembang (syair) dan kemungkinan besar berasal dari Bali, berjudul Kidung Sunda. Pakar sejarah Belanda bernama Prof. Dr. C.C. Berg pada awal tahun 1920an menemukan beberapa versi Kidung Sunda, diantaranya Kidung Sundayana, yang merupakan versi sederhana dari versi aslinya.

Secara analisis, Kidung Sunda harus dianggap sebagai karya sastra, dan bukan sebuah kronik sejarah yang akurat. Meskipun kemungkinan besar berasal dari Bali, tetapi tidak jelas apakah syair tsb. ditulis di Jawa atau di Bali.
Kemudian nama penulis tidak diketahui dan masa penulisannyapun tidak diketahui secara pasti. Di dalam teks disebut-sebut tentang senjata api, ini menunjukkan kemungkinan bahwa Kidung Sunda baru ditulis paling tidak sekitar abad ke-16, saat orang nusantara baru mengenal mesiu, kurang lebih dua abad dari era Hayam Wuruk.

Lebih menarik lagi adalah bahwa dalam Kidung Sunda ternyata tidak disebutkan nama raja Sunda, ratu/permaisuri, dan putri raja. Diduga nama Maharaja Prabu Linggabuana dan nama putri Dyah Pitaloka Citraresmi sengaja diambil karena bertepatan pada tahun-tahun 1360an tersebut dia memang merupakan raja Sunda dan putrinya.

Perlu di perhatikan pula bahwa catatan peristiwa Perang Bubat tidak terdapat di dalam kitab utama peninggalan Majapahit, Negarakretagama, yang notabene ditulis oleh empu Prapanca sekitar tahun 1365 (satu tahun sepeninggal Gajah Mada). Adalah hampir tidak mungkin jika peristiwa besar sekaliber Perang Bubat dan belum lama terjadi tidak tercatat dalam kitab itu. Hanya disebutkan bahwa desa Bubat adalah suatu tempat yang memiliki lapangan yang luas, dan raja Hayam Wuruk pernah mengunjunginya untuk melihat pertunjukan seni dan hiburan.

Rekayasa oleh Penjajah ?

Perlu dikemukakan bahwa sang penulis Kidung Sunda (yang belum diketahui orangnya) lebih berpihak pada orang Sunda dan seperti sudah dikemukakan, seringkali bertentangan dengan sumber-sumber sejarah lainnya.

Sepertinya kita perlu curiga bahwa cerita tentang Perang Bubat dalam Kidung Sunda adalah fiksi belaka dan merupakan rekayasa dari pihak penjajah (Belanda ?) untuk tujuan perpecahan antar suku di pulau Jawa. Bisa jadi syair tersebut diciptakan sendiri oleh ilmuwan Prof. Dr. C.C.Berg atas perintah penguasa kolonial. Hal ini perlu adanya kajian yang lebih mendalam.

Akibat yang fatal yang telah dirasakan oleh bangsa kita atas rekayasa tersebut (kalau memang benar) adalah adanya sikap etnosentrisme orang Sunda terhadap orang Jawa, dan juga pandangan yang sangat negatif orang Sunda terhadap tokoh/figur Gajah Mada (di Jawa Barat hingga saat ini mungkin tidak ditemukan nama jalan; Gajah Mada).

Semoga bangsa kita tetap bersatu dan tidak ada lagi rasa sentimen kesukuan. Karena sikap etnosentrisme tidak lain adalah hasil dari rekayasa politik pemecah belah si penjajah.


Giealfonsin.blogspot.com

Peraih Nobel Kimia 2009, Kemanapun Naik Sepeda


Dr. Venkatraman Ramakrishnan, pemenang nobel Kimia tahun 2009 tinggal di Cambridge, tidak memiliki mobil dan berkendara menggunakan sepedanya kemanapun dia pergi. Dr. Venki begitulah nama panggilan akrabnya, baru-baru ini telah diwawancarai anggota Ridecycle dan Bangalore Bikers Club. Berikut cuplikan wawancaranya:

haxims.blogspot.com

Mengapa anda lebih suka bersepeda?

Saya bersepeda ada beberapa alasan, yang pertama adalah bahwa saya menikmati bersepeda. Ini adalah modus transportasi yang sangat bagus. Tidak mencemari lingkungan!. Mesku saya tidak berlari dan latihan mengangkat beban, saya mempunyai olahraga dalam bentuk berbeda yaitu bersepeda setiap hari. Ketika anda mulai bekerja, anda harus tetap terjaga, waspada, dan siap bekerja kapan saja. Ketika anda selesai bekerja pada sore hari maka dengan bersepeda akan mengurangi stress dan membuat anda santai, maka dari itu saya pikir inilah gaya hidup yang bagus.
Apa yang anda katakan kepada orang-orang yang mengatakan bahwa besepeda adalah lambat dan membuang waktu?

Itu adalah alasan yang sama sekali tidak benar. Itulah alasan orang-orang yang tidak ingin/enggan bersepeda dan apapun kegiatannya pasti alasannya akan sama karena mereka dari awal sudah tidak ingin melakukannya. Di Cambridge, ketika saya pergi makan malam dengan teman-teman, saya biasanya sudah berada di restoran sebelum tamu-tamu undangan makan malam tiba dan jaraknya lebih dari 5 km jadi dengan begitu saya lebih cepat dengan menggunakan sepeda.
haxims.blogspot.com

Seberapa pentingkah menjadi orang tua bersepeda?

Orang dewasa sebagai panutan sangat penting bagi anak-anak. Seorang anak tumbuh dan melihat orang tuanya bersepeda, maka dia akan menirunya. Jika mereka (anak-anak) hanya melihat contoh transportasi bermotor maka mereka juga menginginkannya.
Jika anda tidak punya sebuah mobil, bagaimana anda membawa barang belanjaan?

Kami (Dr. Venki dan istrinya Vera Rosenberry, seorang penulis dan ilustrator buku anak-anak) memasang pannier (tas/keranjang beban) pada tiap sisi sepeda, dimana kami dapat menyimpan/memasukkan barang belanjaan kami. Sebenarnya, bersepeda untuk pergi berbelanja adalah sangat baik bagi finansial Anda. Dengan mobil, akan membeli banyak barang dan tidak khawatir susah untuk membawanya dan cenderung akan memenuhi kapasitas ruang mobil secara maksimal sedangkan denga sepeda, Anda akan dipaksa untuk menentukan barang yang paling dibutuhkan saja karena kapasitas bawaan yang kecil.

Konon, Einstein menemukan teori relativitas ketika dia sedang bersepeda. Bagaimana dengan anda?


Bersepeda membuat pikiran menjadi lebih rileks sehingga dimungkinkan untuk memikirkan salah sartu dari berbagai permasalahan dan menemukan solusinya. Demikian kutipan wawancara dengan Dr. Venki. Jika dia tidak punya mobil bukan berarti dia tidak mampu membelinya karena bagi seorang ilmuan di negara Eropa apalagi meraih Nobel tidak mungkin digaji rendah, tidak digaji pun pasti ada donasi atau royalti dari penemuan-penemuan yang telah dilakukan.

Saya sendiri juga suka naik sepeda kemana-mana, bahkan ke sekolah puna saya naik sepeda (^_^)



Giealfonsin.blogspot.com


Lulusan Terbaik Salah satu Universitas Negri Menjadi Tukang Sapu


haxims.blogspot.com

PEKANBARU (RP) - Matahari sudah semakin tinggi di atas Gedung Kantor Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Riau di Jalan Gajah, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

Beberapa orang lalu-lalang di kantor tersebut, namun seseorang berseragam dinas yang akhirnya diketahui bernama Jack Lord (30) masih tetap berkutat dengan tangkai sapu dan kain lap untuk membersihkan beberapa lantai ruangan di kantor tersebut.

WARGA Jalan Genteng Perumahan Tampan Permai, Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tampan, ini, sebenarnya adalah seorang PNS golongan III A, namun saat bercerita dengan Riau Pos di kantor tersebut dia terkesan malu dan hampir tidak mau mengakui bahwa dia adalah PNS yang pernah menamatkan kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Riau (Unri) dengan indeks prestasi kumulatif 3,75.

Kenyataan tentang dirinya adalah seorang sarjana tersebut hampir tenggelam dan tidak terlacak jika sekilas melihatnya, namun Riau Pos terus bertanya tentang siapa diri Jack sebenarnya. Jack Lord kemudian memulai ceritanya bahwa dia sudah menjadi PNS tahun 2002 dalam kualifikasi tamatan SMU pada golongan IIB sebagai pengatur muda tingkat satu.

Pada tingkat ini, Jack mulai bekerja sebagai tenaga cleaning service. Dia setiap harinya harus menyapu lantai dan membersihkan ruangan, mengepel, membersihkan kaca, bahkan membersihkan kakus di kantor tersebut. Namun resminya tercatat pekerjaannya adalah sebagai pengelola kebersihan ruang belajar dan aula kecil.

Saat bercerita itu, suara Jack Mulai lirih, tangan kanannya yang memegang tangkai sapu terlihat bergetar, tarikan napasnya juga terdengar cepat. Perlahan matanya mulai berkaca-kaca.

Jack mengaku, sambil bekerja, dia berusaha untuk kuliah karena dia juga punya cita-cita menjadi seseorang yang bisa dibanggakan oleh orang tua dan keluarganya. Namun sampai Rabu (21/4) kemarin, nasibnya tetap saja sebagai tukang pel lantai LPMP.

Walaupun Jack telah berhasil menamatkan kuliah dan lulus hampir dengan nilai cum laude di universitas negeri terbesar di Riau serta telah melewati proses penyesuaian ijazah, tapi tak ada perubahan dalam pekerjaannya.

‘’Saya sudah pernah protes dan sampai ke Jakarta, namun tetap tidak ada perubahan. Sepertinya mungkin inilah takdir saya, menjadi tukang sapu saja. Saudara saya juga jadi tukang sapu jalan. Berdua bersaudara kami laki-laki yang lulus kuliah seperti dipermainkan nasib, anak yang seharusnya sudah bisa membanggakan orang tuanya, tapi sampai kini hanya jadi tukang sapu,’’ ujar Jack berlinang air mata.

Dia merasa dipermainkan dan ditindas, protes kepada atasannya terus dilakukannya. Malah pernah dia bertanya, apakah memang ada pegawai negeri golongan IIIA sebagai penyapu lantai dalam SK yang dikeluarkan oleh pemerintah. Tapi waktu terus berlalu, pekerjaan harus tetap dilakukannya, dan tetap tidak ada perubahan.

Dulu saat dia protes ke Jakarta, ditanggapi oleh Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang ditandatangani Ir Giri Suryatmana. Oleh Giri, atasannya yang di Pekanbaru disuruh untuk memperbaiki SK sesuai dengan golongan yang ditempati Jack. Atasannya mengakui ada kesalahan dalam pengetikan. Tapi kondisi masih tetap saja sama setelah protes tersebut.

‘’Dengan golongan yang sama, teman-teman duduk dalam ruangan bekerja dengan kertas dan pulpen tapi saya memegang sapu membersihkan lantai. Saya tidak keberatan dengan pekerjaan ini, karena dari dulupun inilah pekerjaan saya tapi apa sesuai dengan yang sudah saya tempuh, percuma saja rasanya saya pernah kuliah,’’ ujar Jack sambil terisak.

Dengan suara lirih sambil menghapus air mata yang mulai mengalir di pipinya, Jack mengatakan, dia mengerti dengan berbagai birokrasi pemerintahan dan berbagai disiplin ilmu pemerintahan serta bagaimana manajemen kepegawaian. Menurutnya, apa yang sedang dijalaninya sekarang ini sangat bertetangan dengan hatinya yang memahami pekerjaan pemerintahan.

Lalu dengan suara lirih dan parau, Jack kemudian bertanya, ‘’Apakah nasib saya ini karena ada kesalahan dari nenek moyang atau orang tua saya dulu sebelum melahirkan saya? Tak sanggup rasanya ditahankan hati tapi saya harus hidup menjalani nasib ini,’’ tanya Jack.

Jack mengaku sedikit kehilangan percaya diri, memasuki umur kepala tiga, dirinya belum menikah. Pernah terpikir dan terasa di hatinya untuk menikahi seorang gadis, tapi kondisinya sebagai seorang tukang sapu membuatnya tidak pernah berani mengungkapkan perasaan pada perempuan pujaan hatinya. ‘’Saya ini tukang sapu, siapa yang akan mau bersuamikan saya ini. Sepertinya tak ada orang tua seorang anak gadis yang mau melepaskan anak gadisnya hidup bersama saya,’’ ujar Jack dalam dialek Melayunya yang kental.

Jack juga menjelaskan, bukan tidak bisa menerima pekerjaan sebagai petugas kebersihan, namun lebih kepada kompetensi keilmuan dan kelaziman di dunia kerja.

‘’Bukan dikarenakan tidak menghargai pekerjaan tersebut. Hanya saja, naif rasanya bila melihat orang dengan golongan yang sama, bisa bekerja sesuai dengan kemampuan dan keahlian mereka. Saya sarjana Ilmu Pemerintahan, saya mengerti tugas pokok dan pekerjaan aparatur pemerintahan, etika birokrasi, pembagian kerja dan kewenangan, kebijakan publik, membuat undang-undang, bahkan ilmu politik dalam pemerintahan. Saya ini mungkin tidak kalah dibandingkan dengan para alumni Sekolah tinggi Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) atau Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), yang membedakan kami sepertinya hanya nasib saya yang menjadi tukang bersih-bersih ini,’’ ucap salah satu mahasiswa terbaik Unri tahun kelulusan 2003 tersebut dengan mata kembali berkaca-kaca.

‘’Bila dalam ketentuannya memang ada hal yang membenarkan PNS dengan golongan III A bekerja sebagai tenaga kebersihan, bisa saja tugas itu tetap akan diterima sebagai konsekuensi tugas. Hanya saja, jelas hal tersebut bukan sebuah kelaziman di lingkungan pemerintah. Apalagi bila dikaitkan dengan fakta bahwa saat ini pemerintah lebih banyak menggunakan tenaga outsourching untuk mengerjakan tugas pembantu umum perkantoran,’’ sebut Budi Astoto, salah seorang mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan ketik diminta tanggapannya tentang nasib Jack.

Dia mengaku kecewa, karena, secara kualitas, sumber daya manusia seperti Jack Lord harusnya mendapatkan job description yang jelas sesuai dengan kualifikasi ilmu dan kepangkatan yang dimilikinya.

‘’Saya bahkan baru sekali ini mendengar pegawai golongan IIIA bekerja sebagai pembersih ruangan kantor. Karena selama ini tugas itu hanya diberikan pada tenaga tidak terdidik dan tidak terlatih,’’ sebut dia.

Penjelasan tersebut juga dikuatkan oleh staf pengajar Ilmu Pemerintahan Unri, Saiman Pakpahan SIP MSi yang menyebutkan bahwa hal tersebut pasti terjadi dikarenakan penyusunan Struktur Organisasi Tata Pemerintahan (SOTK) yang tidak clear. Bila penempatan tersebut didasari oleh alasan bahwa tidak ada posisi untuk penempatan pegawai dengan golongan yang setara, harusnya, antar-satuan kerja bisa saling berkoordinasi. Dengan demikian, potensi jajaran tetap sesuai dengan golongan dan tugas pokoknya.

‘’Saya malah melihat hal ini menunjukkan lemahnya sensififitas pimpinan, karena, idealnya, pimpinan bisa melihat potensi bawahan sesuai dengan golongan. Ini baru pertama sekali saya dengar, PNS golongan III A bertahun-tahun menjadi pekerja kasar yang tugasnya membersihkan ruangan. Bisa jadi ini banyak terjadi, tapi, itu merupakan bentuk tidak pekanya pimpinan terhadap potensi yang ada di wilayah kerjanya,’’ sebut dia.

Kata Sulaiman lagi, kalau alasannya adanya sikap suka atau tidak suka, itupun tak bisa jadi ukuran dalam kerja birokrasi, karena, kinerja birokrat diukur bukan berdasarkan aspek personalitas, melainkan profesionalitas bekerja. “Adapunish and reward. Pemimpin tak bisa menilai berdasarkan ukuran suka atau tidak suka, atau aspek kedekatan. Yang kita khawatirkan dalam sistem yang seperti itu, ada pegawai dengan golongan yang lebih rendah, tapi bisa mengerjakan tugas yang harusnya bisa dikerjakan oleh petugas yang mengerjakan pekerjaan kasar tersebut,’’ papar Saiman.

Riau Pos mencoba mengkonfirmasi status Jack ini kepada Kepala LPMP Riau, Zainal, namun dalam keterangan singkatnya Zainal mengaku sedang mengikuti acara dan minta tidak diganggu dahulu.

Kasubag Umum LPMP Riau, Drs Syukhmide Hendri saat ditemui secara terpisah tidak menafikan adanya pekerja dengan tamatan sarjana dipekerjakan sebagai tenaga cleaning service di kantornya. Hanya saja, saat ditanyakan apa dasar penempatan dan pembagian kerja yang digunakan, Syukhmide Hendri berusaha menghindar dengan pergi begitu saja meninggalkan Riau Pos, padahal sebelumnya dia sempat hendak bercerita panjang seputar tugas di LPMP. Sembari berpura-pura memanggil salah seorang pegawai, Syukhmide langsung lari begitu saja.

Diminta Bersabar
Terkait masalah ini, Kepala Dinas Pendidikan Riau, Prof Dr Ir Irwan Effendi mengaku tidak bisa menghakimi lembaga maupun orangnya. Pasalnya, sesuai dengan ketentuan hal tersebut adalah kebijakan pimpinan maunpun lembaga di mana dia bekerja. Selain itu juga, sebagai PNS apapun dia harus siap menghadapinya.

‘’Kita tidak bisa menilai orang dari penilaiannya di akademis. Jika memang dia melangkah dari tamatan SMA dan baru penyesuaian berarti memang ada jenjang untuk itu. masalah apa yang dikerjakannya mungkin kerena belum ada kesempatan saja. Yang jelas dia harus bersabar saja,’’ terangnya saat dihubungi Riau Pos Rabu


giealfonsin.blogspot.com

Nenek 77 Tahun Melatih Tentara Italy

haxims.blogspot.comJangan meremehkan Keiko Wakabayshi, nenek 77 tahun. Tinggi tubuhnya memang tak lebih dari 150 cm, tapi dia orang paling dihormati tentara Italia. Wakabayshi memang bukan sembarang nenek. Dia seorang master jujitsu yang melatih bela diri tentara Italia. Perempuan berjuluk Samurai Granny atau Nenek Samurai itu melatih calon-calon tentara dalam pertempuran satu lawan satu.
haxims.blogspot.comTubuh Nenek Wakabayshi terlihat mungil dibandingkan dengan anak-anak didiknya yang kebanyakan tingginya lebih dari 180 cm. Namun pensiunan itu menguasai jujitsu, kenjitsu, judo, kendo, dan karate.Dengan sederet ilmu bela diri itu, setiap hari Nenek Samurai dengan mudah membanting puluhan tentara di brigade Folgore di barak mereka di Livorno.Setiap tentara di Brigade Folgore pernah menjadi 'korban' si nenek super ini. Kalau saja pertarungan mereka bukan latihan, tentu mereka bakal malu setengah mati. Maklum, Brigade Folgore dikenal karena keberaniannya di Afrika Utara pada Perang Dunia II.
haxims.blogspot.comPerempuan Jepang yang kini tinggal di Italia itu selalu mengajarkan pada murid-muridnya bahwa tak ada sesuatu yang mustahil. Setelah berhasil menjatuhkan tentara bertubuh besar dia biasa bilang, “Jangan mengira yang seperti tadi (menjatuhkan lawan lebih besar) sesuatu yang mustahil. Fisik bukanlah masalah.”
haxims.blogspot.comKeiko tidak hanya mengajarkan teori karena baginya sparring adalah cara terbaik untuk mengetahui bagaimana cara bertarung. Keiko 'terpaksa' harus menghajar semua muridnya satu per satu sampai mereka dapat menemukan cara untuk membalas serangan dan menguasai tekhnik yang dia miliki.
haxims.blogspot.comBerlatih tanding dianggap sebagai metode paling efektif untuk mengajarkan bela diri. Para pejabat senior militer berharap pengalaman dipermalukan seorang perempuan tua akan menjadikan tentaranya tangguh.Nenek Wakabayshi memang keturunan pendekar samurai.
“Pendekar Ueshiba Kissomaru yang mengajari saya banyak hal,” ujarnya. Wakabayshi juga dikenal punya hati baja. Setelah selamat dari hujan bom Sekutu pada Perang Dunia II, perempuan ini belajar aikido. Berangkat dari sana, dia menjajal berbagai jenis ilmu bela diri lain.Di tangan perempuan yang sekilas tampak tak berdaya itu, ketangguhan fisik dan hasil latihan para tentara seakan tak ada gunanya. Mereka seperti lembaran daun yang dengan mudah dibanting.



Giealfonsin.blogspot.com

Lera - Gadis Terpopuler dari Russia



Saat ini Giealfonsin.blogspot  memiliki beberapa foto Lera - seorang gadis terkenal di komunitas Internet Rusia dan Ukraina. Jadi bagaimana anda menilai nya?































































Foto-Foto Cantik Artis Korea


haxims.blogspot.com
haxims.blogspot.com
Lee Yeon Hee
haxims.blogspot.com
haxims.blogspot.com
Kalau yang diatas ini pasti sudah ngga asing lagi — si manis Song Hye Kyo!
haxims.blogspot.com
Kim Tae Hee
haxims.blogspot.com
Han Ga In
haxims.blogspot.com
Han Ye Seul
haxims.blogspot.comhaxims.blogspot.comhaxims.blogspot.com
Im Ji Hye
haxims.blogspot.com
Bae Seul Ki

Giealfonsin.blogspot.com