Selasa, 26 Oktober 2010

Apa yang Mengancam Twitter, Facebook dan Jejaring Sosial Lain?


Siapa tak kenal Facebook dan Twitter? Pengguna Internet era ini pasti nyaris tak bisa lepas dari dua ajang gaul dunia maya itu. Facebook dan Twitter merupakan implementasi dari web 2.0. Apa itu web 2.0? Ini merupakan generasi terkini yang paling mendunia dari web, dimana semua pengguna web dapat mempublikasikan dan menerima informasi secara bebas, untuk saling berkolaborasi dan sosialisasi. Jika di era web 1.0 kita hanya dapat mengakses informasi saja, dengan segala keterbatasannya, maka di web 2.0 kita dapat membagikan informasi yang kita punya, baik itu bersumber dari kita sendiri atau dari sumber lain. Kita juga dimungkinkan langsung berinteraksi dengan sesama pengguna web.
Dengan semua kelebihan itu, tak heran jika web 2.0 membuat banyak orang tertarik menggunakan Internet. Mereka yang awalnya tidak kenal dunia maya, menjadi penasaran dan ingin mencoba, sebab kehebohan daya tarik web 2.0 ini. Memang menyenangkan, bahkan mencandui sebagian orang. Sehari saja tidak mengakses Facebook atau Twitter, rasanya ada yang kurang.
Sayangnya masih banyak orang belum sadar bahwa semua kemudahan berbagi dan mengakses informasi itu disertai dengan ancaman lain, yaitu malware yang juga memanfaatkan celah-celah yang ada.
Seperti kita tahu, beragam aplikasi web 2.0 tidak hanya digunakan di rumah, namun juga di lingkungan korporat. Berarti ada banyak data penting perusahaan yang dapat menjadi target para pencipta malware. Pengguna sendiri tidak sadar bahwa dirinya menjadi target serangan, karena terlalu asik menikmati banyak kemudahan, bahkan juga asik bersosialisasi memperluas jejaring pertemanan maupun bisnis. Yang lebih parah adalah jika pengguna tidak tahu kalau dirinya justru membantu serangan tersebut dan juga menjadi korbannya. Dari laboratorium virus kami, terlihat bahwa jejaring sosial kian popular menjadi sasaran pembuat malware. Setiap tahun, jumlah sampel malware yang berhubungan dengan jejaring sosial berlipatganda dibanding tahun sebelumnya.
Konsep anyar yang ditawarkan web 2.0 adalah mengubah gaya navigasi klasik menjadi jauh lebih interaktif. Bahkan pengguna bisa terus berhubungan melalui web 2.0 dengan perangkat bergeraknya seperti ponsel. Ya, ini seperti pemahaman dimana manusia terus menerus terhubung satu sama lain dengan web 2.0 sebagai medianya, dan beragam perangkat canggih yang mendukung. Dimana saja, kapan saja.
Malware Sebelum Web 2.0
Kini kita coba telaah apa yang membuat malware ikut menjadikan web 2.0 sebagai sasaran utamanya. Bagaimana malware menyebar sebelum era web 2.0? Perjalanan virus komputer dan malware kira-kira sama dengan perjalanan informasi itu sendiri. Di masa lalu, informasi secara fisik dipindahkan dari satu komputer ke komputer lain menggunakan media penyimpanan yang bervariasi. Pada awal tahun 1980-an, informasi menyebar melalui jejaring data pribadi yang mahal. Baru kemudian perlahan jaringan tersebut mulai digunakan oleh kalangan pebisnis untuk email dan transmisi informasi. Pada akhir dekade 1990 mulai banyak kasus serangan virus pada komputer di ranah pribadi dan bisnis, yang biasanya menyerang melalui email.
Tanpa terasa World Wide Web begitu cepat berkembang menjadi sebuah platform yang sangat bernilai bagi pertukaran informasi, perdagangan global, dan produktivitas dunia kerja. Perlahan tapi pasti, kita sadar bahwa tak semua informasi bisa kita bagi ke semua orang. Di sinilah kita ketahui bahwa informasi menjadi sangat berharga, hanya layak dibagikan ke pihak tertentu dan menjadi berbahaya ketika bocor atau rusak.
Selama itu juga muncul yang disebut dengan Era worm internet, dimana terjadi serangan Code Red, Blaster, Slammer dan Sasser ke sejumlah jaringan korporat. Tidak ketinggalan virus Melissa yang juga menyerang email, serta datang melalui pesan instan atau aplikasi peer-to-peer. Semua menargetkan Microsoft, sebab memang sistem operasi itu paling banyak dipakai. Mereka menghadapi semua serangan itu dengan penambahan firewall, dam menjalankan sejumlah mekanisme mitigasi anti-worm. Pengguna juga diajak untuk rajin memperbarui aplikasi pengaman Windows.
Mengapa web 2.0 Menjadi Sasaran Empuk Malware dan Penjahat Cyber?
Dalam tahun-tahun terakhir, situs jejaring sosial menjadi salah satu sumber informasi paling popular di Internet. RelevantView dan eVOC Insights memprediksi bahwa pada tahun 2009 situs jejaring sosial digunakan oleh 80% pengguna Internet seantero dunia, yang artinya lebih dari satu miliar orang. Pertumbuhan popularitas ini sudah pasti diketahui oleh para penjahat krinimal dunia maya. Maka tak heran sejumlah situs menjadi sasaran utama malware dan spam, di samping sejumlah tindak kejahatan lain.
Situs jejaring sosial seperti Facebook, MySpace atau Twitter, telah memukai jutaan pengguna Internet, sekaligus juga pelaku kriminal cyber.

Separah apakah serangan terhadap jejaring sosial ini?
Pada Januari 2008, sebuah aplikasi Flash bernama Secret Crush yang berisi link ke program AdWare terdapat pada Facebook. Lebih dari 1,5 juta pengguna mengunduhnya sebelum disadari oleh administrator situs.
Kaspersky Lab pada Juli 2008 mengidentifikasi sejumlah insiden yang melibatkan Facebook, MySpace dan VKontakte. Net-Worm.Win32.Koobface. menyebar ke seluruh jaringan MySpace dengan cara yang sama dengan Trojan-Mailfinder.Win32.Myspamce.a, yang terdeteksi di bulan Mei.
Twitter tak kalah jadi target, ketika pada Agustus 2009 diserang oleh penjahat cyber yang mengiklankan video erotis. Ketika pengguna mengkliknya, maka otomatis mengunduh Trojan-Downloader.Win32.Banload.sco. LinkedIn juga tak luput dari serangan malware pada Januari 2009, dimana penguna ditipu agar mengklik profil sejumlah selebriti, padahal mereka sudah mengklik link ke media player palsu. Sebulan kemudian YouTube menjadi incaran malware.
Bulan Juli 2009 kembali Twitter menjadi media infeksi modifikasi New Koobface, worm yang mempu membajak akun Twitter dan menular melalui postingannya, dan menjangkiti semua follower.
Semua kasus itu hanya sebagian dari begitu banyak kasus penyebaran malware di seantero jejaring sosial.

Artikel ini dipublikasikan dengan izin AVAR. AVAR 2010 yang akan diadakan tanggal 17-19 November 2010 di Nusa Dua – Bali mempresentasikan 30 paper sekuriti dari para pakar sekuriti dunia.
Stefan Tanase penulis artikel ini yang dibawakan pada AVAR 2009 di Kyoto juga akan membawakan materi yang tidak kalah menarik di AVAR 2010 “SURVIVING TARGETED ATTACKS: BEYOND TODAY AND TOMORROW”http://www.aavar.org/avar2010/19112011-07-stefan-surviving.html
30 paper AVAR 2010 dapat di lihat di http://www.aavar.org/avar2010/program.html.
Untuk informasi AVAR 2010 dan mengikuti AVAR 2010, silahkan kunjungi situs resmi AVAR 2010 http://www.avar2010.org

Ada Berdasi, Ada Juga Pejabat Calo CPNS Berkeliaran




JAKARTA - Deputi SDM Bidang Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Ramli Naibaho meminta para pelamar CPNS waspada terhadap kemunculan calo-calo berdasi. Kasus serupa sering terjadi set"Sampai tahun, termasuk tahun kemarin, kami masih menerima laporan pengaduan dari CPNS yang kena tipu calo. Kasus ini biasanya kami sarankan laporkan ke polisi karena masuk tindak pidana," kata Ramli kepada JPNN, Minggu (24/10), kemarin.
Beroperasinya para calon tersebut, lanjutnya, karena ada peluang yang memungkinkan tindak kejahatan ini dilakukan. Apalagi melihat besarnya minat masyarakat untuk menjadi PNS. "Sebenarnya kalau para pelamar itu percaya pada kemampuannya dan tidak mudah terpedaya, pasti tidak akan kena jeratan para calo," ucapnya.
Lantas bagaimana menghindari agar tidak masuk dalam bujuk rayu calo? Ramli menyarankan agar, setiap pelamar ketika akan melamar harus melihat formasi yang dibuka Pemda. Apakah sesuai dengan keahlian dan pendidikannya atau tidak. Jangan percaya bila ada yang menawarkan bisa lolos meski tidak sesuai formasi asalkan mengeluarkan sejumlah uang untuk diserahkan ke orang dalam.
Selain itu, ketika akan menghadapi tes tertulis, jangan percaya juga bila ada yang mengaku mendapatkan bocoran soal dan kemudian minta imbalan uang. Demikian juga ketika tes tertulis dan psikotes selesai, CPNS jangan sekali-kali kontak dengan panitia atau orang dalam meminta agar namanya keluar dengan iming-iming akan memberikan uang. "Sebenarnya, kita kena tipu calo atau tidak tergantung diri kita sendiri. Kalau pintar dan bisa menjawab pertanyaan dengan baik untuk apa pakai jasa calo. Sudah keluar duit banyak, tidak lulus pula," terangnya.
Sementara itu, di Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) meski jadwal penerimaan belum ada, namun calo CPNS mulai beraksi. Kabar beredar, sejumlah pejabat juga telah menyiapkan keluarganya diloloskan dalan penerimaan mendatang. Para calo ini memberi jaminan akan lulus tetapi harus memberikan uang sampai puluhan juta. (jpnn)

Ngakak!! Foto-Foto Yang Aneh Dan Lucu






Yang dibelakang itu polisi gadungan koq, yang asli lagi sembunyi



Daripada kepanasan, mendingan taro di kulkas



Sebelum jadi rame, sisiran dulu 'kali ye...



Kata orang bijak "kenalilah dirimu sendiri"



Mobil sekarang emang canggih, bisa terbang



Waktu emang tak ternilai. Kalau jam, ada koq yang harganya cuma 10 ribu perak



Kapalnya masih lama 'kan berangkatnya? Kalau gitu kita santai aja dulu di mobil



Tenang aja, barang yang harus kita antar pendek koq



Eh, eh, ada kebakaran. Kita nonton yuk



Kalau kita tau cara melipat yang rapi, mobil bisa dimasukkan ke dalam tas loh...

                   Source:kaskus.us 

Ketua DPRD Surabaya Punya Hobi Koleksi Mobil Mewah


Beginilah hasil DEMOKRASI! yang kaya semakin kaya yang miskin semakin berkurang karena mati stress dan kelaparan. Masih kah mau menerapkan dan memperjuangkannya?
Enaknya jadi anggota dewan ini, punya mobil berharga miliaran, kalau bosan dijual untuk beli jenis lain, katanya
Hidayatullah.com–Selain aktif kegiatan politik, Ketua DPRD Surabaya Wishnu Wardhana punya kegemaran lain. Sejak muda, sebelum menjadi anggota Dewan, Wishnu punya `hobi` mengoleksi mobil mewah. Koleksinya saat ini antara lain Hummer H2, Jaguar, Toyota Harrier, dan dua Harley Davidson.
Selasa (19/10) lalu, mobil Hummer H2 itu diparkir di halaman Gedung DPRD Surabaya. Tentu saja setiap orang yang mau masuk ke gedung Dewan tersita perhatiannya untuk memandangi mobil warna kuning berbodi elegan dan besar tersebut.
Sebagian tamu DPRD menyempatkan mengintip kondisi dalam mobil berplat nomor DK 510 YK itu, dan bertanya siapa pemiliknya.
Ketika ditemui di ruang kerjanya di DPRD, Wishnu Wardhana mengaku, mobil itu sudah lama dibelinya. Ia tidak bersedia mengatakan berapa harganya, namun diperkirakan sekitar Rp 3 miliar.
Karena buatan Amerika dan harganya terlampau mahal, untuk membelinya dia inden dulu beberapa bulan.
Diakui, di Surabaya jarang sekali orang yang menggunakan mobil ini. ”Di Surabaya hanya ada dua orang yang punya mobil Hummer, salah satunya saya,“ kata Wishnu yang sering mengendarai mobil ini ke DPRD.
Wishnu yang baru periode ini menjadi anggota DPRD mengatakan, mengoleksi mobil mewah bukan kali ini saja, tapi itu hobinya sejak muda. Tak jarang, gonta-ganti mobil mewah kerap ia lakukan. ”Sejak muda saya sudah hobi beli mobil mewah. Kalau sudah tidak suka, saya jual dan saya belikan mobil baru,“ ujarnya.
Sopir Wishnu juga membenarkan tentang hobi juragannya itu. Untuk mobil Hummer hanya dikendarai saat berangkat dan pulang saja. Sedangkan untuk kepentingan tugas sebagai anggota Dewan, Wishnu menggunakan mobil dinas Toyota Camry.
”Saya tidak berani menyetir, tapi kalau ikut dan yang mengemudikan Bapak, saya pernah,” cerita sopir Wishnu.
Ada tiga model Hummer –yang secara umum berkarakter mobil off road. Model H1 adalah yang orisinal karena bentuknya didasarkan pada kendaraan perang Humvee yang dipakai AS di Perang Teluk dulu. H1 berukuran paling besar, dengan panjang bervariasi antara 4,5 – 5,1 meter dan tinggi 1,8 – 2,1 meter.
Model lain adalah H2 dan H3 yang lebih kecil. Berdasarkan penelusuran Surya, harga bekas Hummer H2 termurah sekitar Rp 1,25 miliar dan tertinggi sekitar Rp 2,1 miliar di Jakarta. Itu pun untuk yang buatan tahun 2006. Untuk model H2 keluaran akhir 2009 jenis Limo, harga barunya sekitar Rp 4,5 miliar dan mampu menampung 15 penumpang.
“Saya dengar harga mobil Bapak Rp 3 miliar,” kata sopir Wishnu.
Di Indonesia, Hummer —yang diproduksi General Motors, AS— ternyata hanya dipasarkan di dua wilayah, Jakarta dan Bali.
Selain Hummer, kata sopir Wishnu, masih ada beberapa mobil mewah lain di rumah bosnya itu. Antara lain Jaguar, Toyota Harrier, serta dua Harley Davidson. Namun, mobil-mobil itu jarang dipakai.
”Bapak memang senang membeli mobil-mobil seperti itu dan sejak lama dilakukan,“ ceritanya.
Si sopir menceritakan, selain menjadi Ketua DPRD, Wishnu juga seorang pengusaha.
Wisnu memang tokoh yang punya segudang aktivitas. Sebelum menjabat Ketua DPRD Surabaya, politisi Partai Demokrat ini juga pernah menjabat sebagai direktur Panca Wira Usaha (PWU), badan usaha milik daerah (BUMD) Jatim.
Meskipun memiliki banyak mobil mewah dan dua sepeda motor Harley, bukan berarti Wishnu senang masuk di komunitas pemilik Harley atau kolektor mobil mewah. Hal itu, menurut Wishnu, karena sudah banyak kegiatan ia ikuti, sehingga tak ada waktu lagi untuk ikut komunitas seperti itu.
Saat ini saja, selain menjabat ketua DPRD dan Ketua PSSI Surabaya, Wishnu juga menjabat di beberapa organisasi sosial kemasyarakatan, antara lain, Dewan Mustasyar Forum Masjid Jatim.
”Jadi, saya tidak ada waktu banyak lagi,“ terangnya. [sur/hidayatullah.com]

SAAT BANJIR KEPUNG JAKARTA Ada yang Tahu di Mana Foke Berada?




KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Warga mendorong sepeda motor untuk melewati banjir di terowongan Cawang, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Senin (25/10/2010). Banjir setinggi paha orang dewasa ini membuat arus kendaraan tersendat sehingga mengakibatkan kemacetan panjang.
JAKARTA, KOMPAS.com — Banjir dan macet total yang melanda Jakarta pada Senin (25/10/2010) sore hingga Selasa pukul 01.00 dini hari ini membuat banyak warga Jakarta berkeluh kesah. Tak jarang di antara mereka mengeluarkan umpatan yang ditujukan kepada Gubernur DKI Fauzi Bowo alias Foke.

Hal ini pun mengingat, banjir dan macet total seperti ini bukan kali pertama melanda Jakarta, melainkan sudah berlangsung beberapa hari terakhir ketika hujan deras turun.

Di akun pertemanan Twitter dan Facebook, kekesalan warga Jakarta mengalir deras dan diungkapkan dalam pesan masing-masing.

Simaklah komentar Ekonom Ikhsan Modjo dalam akun Twitter-nya, "Ada yang 
tau Foke lagingapainKok nggak ada laporan?" Kicauan Ikhsan langsung disambut para follower-nya. Ada yang bilang lagi tidur. Ada pula yang bilang lagi ngeritingin rambutnya.

Keluhan demi keluhan bermunculan, termasuk pengusaha Fahira Fahmi Idris. Di akun Twitter-nya, Fahira mengaku juga kena macet. Sama halnya dengan politisi Yuddy Chrisnandi, sekitar pukul 23.00, dia masih terjebak dalam kemacetan.

Sementara itu, anggota DPR RI, Fahri Hamzah, dari PKS masih di akun Twitter menulis "Kota ini telah dirusak ahlinya". Dia melanjutkan tulisannya "Kami membawa semboyan Adang-Dani Ayo Benahi Jakarta. Tapi ahlinya datang dan katakan 'Serahkan pada Ahlinya'."

Seperti diketahui bersama, Foke dalam kampanye saat maju dalam pilkada menyerukan slogan "Serahkan pada Ahlinya". Ini yang selalu diplesetkan beberapa kalangan bahwa bagaimana bisa Foke berperan sebagai ahli jika banjir dan macet saja belum tuntas. Pada pilkada itu, jagoan PKS, Adang-Dani, kalah suara dari pasangan Foke-Prijanto.
Adapun artis Becky Tumewu dalam akun Twitter-nya juga kena macet. Sesampainya di rumah sekitar pukul 24.00, Becky menulis, "Hari ini begitu banyak orang bersyukur luar biasa sampai di rumah..Belum pernah terasa senyaman malam ini..."

Selain keluhan-keluhan, solusi untuk mengatasi Jakarta yang ruwet juga ditawarkan. Ekonom Faisal Basri menulis, "Jakarta harus belajar yang benar dari Bogota. Dalam tiga tahun, kota yang kondisinya lebih buruk dr Jakarta bisa berubah total".

Walau banyak pesan, tetap saja, satu pertanyaan hingga kini belum terjawab, "Di mana Foke saat banjir dan macet melanda Jakarta?"

Bupati yang Patut Dicontoh, Eduard Fonataba

Di tengah2 krisis keteladanan, negeri ini semakin terpuruk dengan bermunculannya para pemimpin yang sama sekali tidak patut menjadi teladan. Namun bagaikan satu di antara semilyar, ternyata ada Bupati yang patut menjadi contoh buat pemimpin2 lain. Namanya Eduard Fonataba, Bupati Kabupaten Sarmi, Papua.

Bupati ini memperoleh 3 penghargaan MURI sekaligus, yaitu
1. Fonataba dianggap membangun rumah paling banyak untuk rakyat.
2. Fonataba membeli truk paling banyak untuk rakyat.
3. Fonataba melakukan kunjungan kerja paling sedikit ke luar daerah.

Berikut artikel yang ane peroleh. Silakan disimak bro 


Quote:
Eduard Fonataba, Bupati di Papua yang Dapat Tiga Penghargaan Muri
Selasa, 31 Agustus 2010 , 08:08:00
Awalnya Trenyuh Melihat Rakyat Berjalan Kaki 7 Kilometer



Tiga penghargaan sekaligus dari Muri (Museum Rekor Dunia Indonesia) diperoleh Bupati Sarmi, Papua, Eduard Fonataba. Pertimbangan pertama Muri, Fonataba dianggap membangun rumah paling banyak untuk rakyat. Kedua, dia membeli truk paling banyak untuk rakyat. Ketiga, dia melakukan kunjungan kerja paling sedikit ke luar daerah.

KETIKA diberi ucapan selamat atas penghargaan yang diterima Sabtu lalu (28/8), Fonataba berekspresi biasa-biasa saja. Dia tak menganggap istimewa penghargaan tersebut. “Sebab, yang saya lakukan adalah kewajiban seorang pemimpin daerah,” kata pria kelahiran 6 Oktober 1951 tersebut.

“Untuk menjalankan amanat rakyat itu, waktunya terbatas. Saya sadar, tidak semua orang mendapatkan kesempatan menjadi pemimpin. Karena itu, waktu yang ada saya gunakan untuk berbuat yang terbaik bagi rakyat,” tuturnya.

Fonataba mulai memimpin Kabupaten Sarmi pada 2005. Nama Sarmi diambil dari huruf depan suku-suku di sana, yakni Sobe, Airmati, Rumbuway, Manirem, dan Isirawa. Sarmi adalah kabupaten baru di Papua, hasil pemekaran Kabupaten Jayapura pada 2003. Mulai 2003?2005, Fonataba menjadi penjabat bupati. Baru pada 2005, dia secara resmi menjadi bupati.

Jadi, bapak empat anak tersebut adalah bupati pertama di kabupaten tersebut. Awal-awal menjadi kabupaten baru, kondisi Sarmi masih sangat memprihatinkan. Dari Kota Jayapura menuju Sarmi, saat itu belum ada jalan darat. Jadi, kalau hendak pergi ke Sarmi, seseorang harus menggunakan pesawat udara atau kapal laut.

Namun, kini Sarmi sudah berkembang. Perjalanan dari Kota Jayapura menuju Sarmi sudah bisa ditempuh lewat jalur darat. Waktu tempuhnya 6-7 jam. Fonataba menceritakan pengalamannya ketika dipercaya sebagai penjabat bupati Sarmi pada 2003. Kala itu, 330 di antara 365 hari dalam satu tahun selalu dia habiskan di tempat tugas.

“Sebagai daerah baru, kalau pemimpin tidak ada di tempat, sangat sulit membangun kepercayaan rakyat. Dengan selalu berada di tempat, bila ada masalah, pemimpin bisa langsung memecahkannya,” kata lulusan magister manajemen Universitas Hasanuddin pada 2002 itu.

Ketika ditanya soal gagasan pembangunan rumah untuk rakyat tersebut, Fonataba menjelaskan bahwa ide tersebut sebenarnya datang dari istrinya, Amelia Waromi. “Dia (sang istri) selalu setia mendampingi saya berkeliling dari satu desa ke desa lain,” papar dia.

Suatu ketika, Fonataba bersama istrinya melewati Kali Waskei di Kampung Bagaserwar. Saat itu malam, sekitar pukul 19.30 waktu setempat. “Kami melihat warga kampung itu pulang dari kebun yang jaraknya sekitar 7 kilometer dengan berjalan kaki,” paparnya. Ketika itulah istri Fonataba mengusulkan pembangunan rumah di dekat kebun warga tersebut. “Sejak saat itu, mulai 2006 dianggarkan pembangunan rumah rakyat bertipe 36 sebanyak seratus unit,” papar dia.

Sebanyak 50 rumah dibangun di Kampung Bagarserwar dan 50 unit lagi didirikan di Kampung Kasukue. Rumah-rumah tersebut dibangun di atas tanah adat masyarakat setempat. Yang menentukan lokasi pembangunan rumah itu adalah ondoafi (tokoh adat) dan kepala kampung. Dengan begitu, diharapkan tidak ada masalah di kemudian hari.

Diceritakan, setiap rumah itu diberi dua tempat tidur, lampu solar cell, dan sumur. “Setelah rumah jadi, kami melihat anak-anak belajar di rumah masing-masing di bawah cahaya lampu dari solar cell tersebut. Sungguh kami terharu saat itu. Sebab, di tengah hutan yang sebelumnya gelap, kini mereka mulai merasakan sedikit kemajuan,” tutur penerima penghargaan Satyalancana Pembangunan pada 2009 tersebut.

Dari situlah, pada 2007 dianggarkan lagi pembangunan 600 lebih rumah rakyat. Kemudian, pada 2008 juga dibangun 600 unit lebih rumah itu. Akhirnya, pada 2010 telah dibangun 2.499 rumah rakyat. “Untuk satu kali tahun anggaran, biaya (pembangunan rumah rakyat) sekitar Rp 80 miliar dari dana alokasi umum (DAU). Untuk satu unit rumah, dianggarkan Rp 120 juta. Ada pula yang Rp 140 juta, bergantung tingkat kesulitan daerah. Namun, sekarang transportasi darat sudah lancar sehingga anggaran rata-rata untuk per unit rumah Rp 100 juta,” terang alumnus IIP (Institut Ilmu Pemerintahan) pada 1987 tersebut.

Rumah-rumah itu dibangun di pinggir jalan. Tujuannya, rakyat mudah mengakses alat transportasi untuk memasarkan hasil kebun. Jarak rumah yang satu dengan lainnya 100 meter. Halaman rumah digunakan untuk menanam bunga. Tanah di samping kanan atau kiri rumah dimanfaatkan untuk menanam ubi-ubian dan sayuran. Selain itu, lahan di belakang rumah digunakan untuk berkebun.

Setelah masyarakat mempunyai rumah dan kebun yang sudah menghasilkan, harus ada alat transportasi untuk memasarkan hasil kebun tersebut. Karena itu, harus ada truk. “Kami mulai mengadakan program bantuan truk ke kampung-kampung pada 2007. Kemudian, menyusul pengadaan truk pada 2008, 2009, dan 2010. Karena itu, sekarang telah ada 48 truk,” jelas dia.

Pada dua tahun pertama, pemda masih memberikan bantuan untuk perawatan truk itu. Namun, pada tahun ketiga, pemerintahan di daerah tersebut sudah berjalan sendiri.Tiga hari truk-truk tersebut digunakan untuk memasarkan hasil kebun ke Kota Sarmi maupun Jayapura. Kemudian, tiga hari sisanya, truk dimanfaatkan untuk mencari uang. Dengan begitu, masyarakat bisa membeli solar, membayar sopir, maupun membiayai perawatan truk. “Memang berat. Tetapi, sekarang sudah ada tiga kampung yang mampu beli truk lagi,” ungkap dia.

Di wilayah Sarmi, awalnya ada 58 kampung. Kemudian, ada pemekaran sehingga menjadi 86 kampung. Yang mendapatkan bantuan truk itu adalah kampung-kampung induk. Soal penghargaan ketiga dari Muri karena termasuk pejabat yang melakukan kunjungan kerja paling sedikit ke daerah, dia menganggapnya biasa saja. Selama lima tahun menjadi bupati, dia mengatakan hanya empat kali melaksanakan kunjungan dinas ke luar daerah. Seluruh tujuan kunjungan itu adalah Jakarta. “Bahkan, dua tahun saya tidak pergi ke Jakarta, yaitu 2008 dan 2010,” tegas penerima penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha pada 2010 tersebut.

Itu tentu sangat berbeda dengan bupati-bupati lain di Papua, yang sangat sering pergi ke Jakarta. Bahkan, di antara mereka, ada bupati yang selalu menghabiskan weekend di Jakarta. Seringnya, para bupati tersebut pergi ke Jakarta dengan alasan melobi pemerintah pusat.

Mengapa tidak melobi pemerintah pusat seperti bupati lain? Dengan tegas, Fonataba menyatakan, sekarang lobi tidak diperlukan lagi. Sebab, aturan sudah jelas. “DAU dan DAK (dana alokasi khusus) sudah jelas. Jadi, tidak ada begitu-begitu lagi. Dulu, boleh begitu. Tapi, sekarang mereka (pemerintah pusat) melihat hasil kerja kami. Kalau kami kerja baik dan laporan dikirim secara rutin, DAU dan DAK pasti ditetapkan. Jadi, untuk apa sebenarnya ke Jakarta” ucap dia. “Kalau semua bupati datang, lalu dikasih arahan, itu kan hanya bersifat seremonial. Lebih baik melihat kesulitan rakyat,” imbuh dia.

Tiga penghargaan dari Muri tersebut dia persembahkan kepada semua masyarakat Sarmi. (c11/kum)
Sumber info : http://www.jpnn.com/index.php/jpnn_n...etail&id=71354

Remaja 12 Tahun Raih Rp 26 Juta Dari Mozilla


Alex Miller
pic : dtc
(ICTF - Web Technology) Pintar juga remaja belia ini. Pada usianya yang baru menginjak 12 tahun, ia berhasil melacak bug (celah) di browser Firefox sehingga diganjar uang USD 3.000 atau sekitar Rp 26 juta dari Mozilla selaku pembuat Firefox.

Apa prestasinya? Dikutip dari PC Mag, Selasa (26/10/2010), remaja bernama Alex Miller asal California ini berhasil menemukan sebuah bug yang terkait dengan isu buffer overflow dan memory corruption di Firefox.

Asal tahu saja, Alex harus menghabiskan waktu 90 menit per hari selama 10 hari untuk melacak keberadaan bug dimaksud. Dia memang memiliki skill yang terbilang mumpuni di bidang pemrograman.

Bug bersangkutan lalu dilaporkan pada pihak Mozilla. Sejak bulan Juli, Mozilla memang menawarkan uang bagi mereka yang berhasil menemukan cacat di produk Mozilla.

Banyak yang ragu Alex mencetak prestasi itu, terutama teman sebayanya. Namun setelah ia menunjukkan cek dari Mozilla, baru mereka percaya. Uang hadiah sebagian disumbang ke lembaga sosial dan untuk membeli kado Natal. Sisanya ia tabung di bank.

"Hanya sedikit orang yang berkontribusi di area ini. Bidang ini sangatlah teknis," kata Brandon Stone, Security Program Manager Mozilla.

Dengan demikian, apa yang dilakukan Alex memang tidak sembarangan. Pantaslah dia diberi penghargaan uang cukup banyak dari Mozilla.

(Evi Yusniar/dtc/ICTF)

JUSUF KALLA TABRAK MAHASISWI ??




Rombongan kendaraan iring-iringan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menabrak sepeda motor seorang mahasiswi di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (25/10). Akibatnya, korban mengalami luka di bagian kaki dan tangan sehingga sempat dirawat di klinik terdekat.
Peristiwa ini terjadi saat Kalla berencana mengisi kuliah umum di Fakultas Hukum, UI. Sementara menuju lokasi, mobil rombongan bertabrakan dengan Mulyani, mahasiswi Universitas Islam Negeri Jakarta, yang hendak mencari bahan skripsi di perpustakaan UI Depok.
Usai mengisi kuliah umum dengan orasi ilmiah serta melangsungkan donor darah di kampus UI, Kalla menanggapi peristiwa itu. Katanya, rombongan tidak menabrak. Justru, korbanlah yang menabrak kendaraan pengawalnya
SUMBER: http://news.solowebspace.com/jusuf-kalla-tabrak-mahasiswi.html