Rabu, 11 April 2012

Jepang dalam Siaga Penuh Jelang Peluncuran Roket Korut

Tokyo (AFP/ANTARA) - Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda Kamis mengatakan negaranya bersiaga penuh terhadap rencana peluncuran roket Korea Utara, yang diperkirakan kapan saja dalam beberapa hari mendatang.
"Kami ingin berupaya mereka menahan diri sampai menit terakhir," kata Noda kepada wartawan saat ia tiba untuk melakukan pembicaraan dengan gugus tugas khusus yang dibentuk guna menangani tanggapan Jepang terhadap rencana peluncuran tersebut.
"Tetapi kita ingin sepenuhnya siap untuk menghadapi setiap kemungkinan," kata Noda.
Korea Utara yang bersenjata nuklir telah menyatakan rencananya untuk meluncurkan satelit antara Kamis sampai Senin depan untuk menandai seratus tahun kelahiran pendiri negara itu, Presiden Kim Il-Sung.
Para kritikus Barat melihat peluncuran itu sebagai uji coba rudal terselubung yang dilarang oleh Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa.
Tokyo telah menempatkan sistem pertahanan rudal untuk mencegat dan menghancurkan roket itu jika terlihat ditetapkan jatuh di wilayah Jepang, banyak seperti yang terjadi pada tahun 2009 sebelumPyongyang meluncurkan roket jarak jauh sebelumnya.

Gempa Melanda DPR Sibuk Lobi-lobi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah keprihatinan akan gempa yang melanda pesisir Sumatera, anggota DPR RI disibukkan dengan lobi untuk menggolkan Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilu.
Lobi digelar di ruang pertemuan lantai II gedung Nusantara II DPR Jakarta, Rabu (11/4/2012).
Lobi dihentikan sekitar sejam lalu dan baru saja dimulai sekitar pukul 17.00 WIB.
Lobi dilakukan sekitar pukul 16.00 WIB tadi. Dan masih belum menemui titik temu kesepakatan antarfraksi di Dewan.
Di ruang lobi tampak Ketua DPR Marzuki Alie, Wakil Ketua DPR Pramono Anung dan Anis Matta. Juga politisi Partai Hanura Akbar Faisal terlihat hadir.
Dari 9 fraksi di DPR masih berbeda pendapat mengenai empat isu krusial RUU Pemilu.
Adapun isu krusial yang belum menemukan titik temu adalah sistem pemilu (penetapan calon terpilih), besaran ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT), daerah pemilihan (dapil) dan alokasi kursi, dan metode konversi suara menjadi kursi.
Sekjen PKS sekaligus Wakil Ketua DPR, Anis Matta,mengatakan Fraksi PKS akan  mengupayakan Rapat Paripurna tentang RUU Pemilu tak menggunakan cara pemungutan suara (voting) untuk menyelesaikan perbedaan pendapat empat isu krusial di RUU tersebut.

Buka Pintu Ancol Milik CMNP, Dahlan Minta Maaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan meminta maaf terkait tindakannya yang menggratiskan banyak mobil di Pintu tol Ancol barat. Pasalnya, ternyata tol tersebut bukan dikelola Jasa Marga (BUMN), tapi milik swasta, CMNP.
"Saya minta maaf kepada manajemen CMNP karena saya mengira itu tol milik JM," katanya dalam pesan singkat, Senin (9/4).
Ia menuturkan langkah yang ia lakukan semata-mata didorong rasa tanggung jawab setelah melihat kemacetan yang terjadi. "Meski minta maaf saya tetap mengharapkan ada penanganan yg lebih baik," tegasnya.
Ia meminta pengelola menambah loket atau untuk menambah tenaga manusia untuk menjadi 'loket berdiri'. "Harapan ini saya sampaikan karena pintu tol tersebut menyebabkan kemacetan yang luar biasa di tiga jurusan sekaligus," jelasnya.
Ia menuturkan jika permintaan maafnya masih kurang, dirinya bersedia mengganti biaya tol mobil yang digratiskan.

Lulusan SD Jadi Pengusaha, Sarjana Jadi Karyawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mencatat angka lulusan sarjana (S1) kalah telak dari lulusan sekolah dasar dalam hal memulai menjadi seorang pengusaha.
"Datanya diolah dari data yang kami dapat dari Kementerian Pendidikan," ujar Deputi Pengembangan Kewirausahaan Kementerian Koperasi, Taty Ariati, Sabtu, 7 April 2012.

Berdasarkan data itu minat lulusan sekolah menengah umum untuk menjadi pelaku usaha kecil dan menengah hanya 22,63 persen. Angka ini kalah dibanding minat dari lulusan SD dan sekolah menengah pertama yang mencapai 32,46 persen. Adapun lulusan perguruan tinggi hanya 6,14 persen.

Taty menyatakan data tersebut bisa menjadi catatan bahwa kurikulum pendidikan yang diajarkan di bangku sekolah saat ini cenderung tidak mendorong seseorang berminat menjadi seorang wirausahawan, tapi lebih tertarik bekerja kantoran.

Sekolah tidak lebih banyak mengajarkan keterampilan bagi peserta didik, sehingga cakap dalam persaingan usaha. Hal itu semakin kuat karena hingga kini budaya sebagian masyarakat Indonesia, sebagian besar orang tua, masih berharap anak-anaknya dapat menjadi karyawan sebuah perusahaan ketimbang membuka usaha sendiri.

"Kesannya ketika makin tinggi (tingkat pendidikannya), orang malas jadi pengusaha UKM karena di bayangannya mereka inginnya jadi karyawan," ujar dia.

Melihat fenomena itu lembaganya terus memberikan edukasi dan informasi bagi lulusan sekolah berbagai tingkatan untuk menjadi pengusaha, sehingga semakin banyak lapangan kerja baru. "Mereka (UKM) itu tidak bergantung pada peluang kerja yang diberikan pihak lain. Justru mereka membuat (peluang) sendiri," kata dia.
JAYADI SUPRIADIN

Banjir Kecaman, Ini Jawaban Juri Indonesian Idol


Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willlem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kontes adu bakat menyanyi Indonesian Idol 2012 memasuki tingkatan yang lebih ketat karena sudah memasuki 'Babak Spektakuler Show."
Sejumlah cerita hingga kontroversi mewarnai perjalanan para peserta yang kemudian dianggap layak masuk ke babak spektakuler. Kontroversi juga mencakup komentar para juri yang dinilai merendahkan martabat para peserta.
Terkait itu, Agnes Monica percaya bahwa musik bukanlah mata pelajaran matematika. Setiap orang punya selera dan penilaian berbeda, tidak bisa punya pendapat yang sama. Begitu pula ketika Agnes beberapa bulan terakhir menjadi juri Indonesian Idol.
Itulah yang menyebabkan penilaian Agnes dan juri lainnya seperti Anang Hermansyah dan Ahmad Dhani, jadi berbeda. Mereka punya selera masing-masing dan berusaha memberikan penilaian seobyektif mungkin.
Dara smart kelahiran Jakarta, 1 Juli 1986, pun tidak asal-asalan memberikan penilaian. Apalagi penilaiannya tersebut sampai menyakiti pesertanya. Sebisa mungkin, sebagai penyanyi berpengalaman ia memberikan solusi untuk memperbaiki penampilan si peserta.
"Musik bukan matematika, apapun yang menjadi preference kami. Setiap aku ditawari jadi judge, aku nggak mau bilang kamu ini nggak enak, kamu ini jelek. Tapi aku mau ngasih solusi," ujarnya, Selasa, (10/4/2012), di Arteri Permata Hijau, Jakarta Selatan.
Makanya, ia memahami adanya penilaian kontroversial dalam ajang tersebut. Bahkan, ia menyebut hal itu sebagai kewajaran. Malah, karena perbedaan dalam penilaian itu bisa melahirkan siapa yang terbaik.
"Kontroversi apapun yang ada di atas meja itu wajar. Justru karena perbedaan itu kami bisa dapat best of the best-nya," ujar biduan yang mulai mendunia lewat lagu "Paralyzed" itu.
Baca selengkapnya di koran digital TRIBUN JAKARTA edisi pagi di rubrik TRIBUN sELEB, Rabu 11 April 2012  

Selamat Dari Tusukan Paku di Jantung

Seorang pria asal New Jersey berhasil selamat dari kecelakaan menembakkan paku sepanjang 10 cm ke jantungnya sendiri. Kecelakaan itu terjadi saat ia sedang berusaha memperbaiki sebuah pistol paku yang tersendat.


Dennis Hennis, 52, berhasil selamat dari serangan jantung sebelum dibawa dengan helikopter untuk operasi di Rumah Sakit Cooper University di Camden, New Jersey. "Saya seperti menang lotere," kata Hennis asal Vineland, New Jersey, dalam sebuah wawancara.

"Saya baru saja mendapat cucu laki-laki pada hari ulang tahun saya 23 Maret, dan seminggu kemudian, saya hampir mati. Kini kami bisa merayakan ulang tahun bersama-sama," kata dia.

Hennis, seorang tukang bangunan, sedang bekerja memperbaiki atap rumah tetangga dengan anak laki-lakinya yang berusia 28. Pistol paku yang ia gunakan macet, lalu ia berusaha memperbaiknya. Hanya saja, Hennis tak sengaja mengarahkan pistol itu ke badannya.

Alat itu dapat menembakkan paku sepanjang 10 cm dengan kekuatan 8,4 kg per meter persegi, kata juru bicara rumah sakit Lori shaffer.

"Jaraknya sekitar 30 cm dan pakunya langsung menuju dada saya, menuju jantung," kenang Hennis.

Paku itu menusuk ventrikel kanan yang mengirim darah ke paru-paru. Hennis pun langsung mengalami serangan jantung.

Anak laki-laki Hennis kemudian segera menelepon ambulans. Di rumah sakit, Hennis berhasil 'dihidupkan' namun jelas, ia membutuhkan operasi lanjutan di rumah sakit canggih seperti Cooper yang jaraknya satu jam berkendara dengan mobil.

"Bayangkan saja ada paku di jantung dan paramedis harus melakukan pernapasan buatan. Luka tusukan langsung berubah jadi luka robek yang besar," kata ahli bedah yang menangani Hennis, Dr Michael Rosenbloom.

Proses pemulihan Hennis dari operasi tersebut berlangsung lancar, bahkan ia bisa cepat pulang dari rumah sakit.

"Kami menutup lubangnya dan jantungnya kuat," kata Rosenbloom lewat telepon.

Menurut Rosenbloom, Hennis selamat karena dia tahu untuk tidak mencabut pakunya sendiri dan langsung mendapat bantuan medis.