Rabu, 11 November 2009

Processor Terbuat Dari Pasir?



Pasir, seperempat bagiannya terbentuk dari silikon, yakni unsur kimia yang paling berlimpah di muka bumi ini setelah oksigen. Pasir (terutama quartz), mempunyai persentase silikon yang tinggi di dalam bentuk Silicon Dioxide (SiO2) dan pasir merupakan bahan pokok untuk memproduksi semiconductor.



Setelah memperoleh mentahan dari pasir dan memisahkan silikonnya, materiil yang kelebihan dibuang. Lalu, silikon dimurnikan secara bertahap hingga mencapai kualitas "semiconductor manufacturing quality", atau biasa disebut "electronic grade silicon". Pemurnian ini menghasilkan sesuatu yang sangat dahsyat dimana "electronic grade silicon" hanya boleh memiliki satu "alien atom" di tiap satu milyar atom silikon. Setelah tahap pemurnian silikon selesai, silikon memasuki fase peleburan. Dari gambar di atas, kita bisa melihat bagaimana kristal yang berukuran besar muncul dari silikon yang dileburkan. Hasilnya adalah kristal tunggal yang disebut "Ingot".



Kristal tunggal "Ingot" ini terbentuk dari "electronic grade silicon". Besar satu buah "Ingot" kira-kira 100 Kilogram atau 220 pounds, dan memiliki tingkat kemurnian silikon hingga 99,9999 persen.



Setelah itu, "Ingot" memasuki tahap pengirisan. "Ingot" di iris tipis hingga menghasilkan "silicon discs", yang disebut dengan "Wafers". Beberapa "Ingot" dapat berdiri hingga 5 kaki. "Ingot" juga memiliki ukuran diameter yang berbeda tergantung seberapa besar ukuran "Wafers" yang diperlukan. CPU jaman sekarang biasanya membutuhkan "Wafers" dengan ukuran 300 mm.



Setelah diiris, "Wafers" dipoles hingga benar-benar mulus sempurna, permukaannya menjadi seperti cermin yang sangat-sangat halus. Kenyataannya, Intel tidak memproduksi sendiri "Ingots" dan "Wafers", melainkan Intel membelinya dari perusahaan "third-party". Processor Intel dengan teknologi 45nm, menggunakan "Wafers" dengan ukuran 300mm (12 inch), sedangkan saat pertama kali Intel membuat Chip, Intel menggunakan "Wafers" dengan ukuran 50mm (2 inch).




Cairan biru seperti yang terlihat pada gambar di atas, adalah "Photo Resist" seperti yang digunakan pada "Film" pada fotografi. "Wafers" diputar dalam tahap ini supaya lapisannya dapat merata halus dan tipis.



Di dalam fase ini, "Photo Resist" disinari cahaya "Ultra Violet". Reaksi kimia yang terjadi dalam proses ini mirip dengan "Film" kamera yang terjadi pada saat kita menekan shutter (Jepret!).

Daerah paling kuat atau tahan di "Wafer" menjadi fleksibel dan rapuh akibat efek dari sinar "Ultra Violet". Pencahayaan menjadi berhasil dengan menggunakan pelindung yang berfungsi seperti stensil. Saat disinari sinar "Ultra Violet", lapisan pelindung membuat pola sirkuit. Di dalam pembuatan Processor, sangat penting dan utama untuk mengulangi proses ini berulang-ulang hingga lapisan-lapisannya berada di atas lapisan bawahnya, begitu seterusnya.

Lensa di tengah berfungsi untuk mengecilkan cahaya menjadi sebuah fokus yang berukuran kecil.



Dari gambar di atas, kita dapat gambaran bagaimana jika satu buah "Transistor" kita lihat dengan mata telanjang. Transistor berfungsi seperti saklar, mengendalikan aliran arus listrik di dalam "Chip" komputer. Peneliti Intel telah mengembangkan transistor menjadi sangat kecil sehingga sekitar 30 juta "Transistor" dapat menancap di ujung "Pin".



Setelah disinari sinar "Ultra Violet", bidang "Photo Resist" benar-benar hancur lebur. Gambar di atas menampakan pola "Photo Resist" yang tercipta dari lapisan pelindung. Pola ini merupakan awal dari "transistors", "interconnects", dan hal yang berhubungan dengan listrik berawal dari sini.



Meskipun bidangnya hancur, lapisan "Photo Resist" masih melindungi materiil "Wafer" sehingga tidak akan tersketsa. Bagian yang tidak terlindungi akan disketsa dengan bahan kimia.



Setelah tersketsa, lapisan "Photo Resist" diangkat dan bentuk yang diinginkan menjadi tampak.



"Photo Resist" kembali digunakan dan disinari dengan sinar "Ultra Violet". "Photo Resist" yang tersinari kemudian dicuci dahulu sebelum melangkah ke tahap selanjutnya, proses pencucian ini dinamakan "Ion Doping", proses dimana partikel ion ditabrakan ke "Wafer", sehingga sifat kimia silikon dirubah, agar CPU dapat mengkontrol arus listrik.


Melalui proses yang dinamakan "Ion Implantation" (bagian dari proses Ion Doping) daerah silikon pada "Wafers" ditembak oleh ion. Ion ditanamkan di silikon supaya merubah daya antar silikon dengan listrik. Ion didorong ke permukaan "Wafer" dengan kecepatan tinggi. Medan listrik melajukan ion dengan kecepatan lebih dari 300,000 Km/jam (sekitar 185,000 mph)



Setelah ion ditanamkan, "Photo Resist" diangkat, dan materiil yang bewarna hijau pada gambar sekarang sudah tertanam "Alien Atoms"



Transistor ini sudah hampir selesai. Tiga lubang telah tersketsa di lapisan isolasi (warna ungu kemerahan) yang berada di atas transistor. Tiga lubang ini akan diisi dengan tembaga, yang berfungsi untuk menghubungkan transistor ini dengan transistor lain.



"Wafers" memasuki tahap "copper sulphate solution" pada tingkat ini. Ion tembaga disimpan ke dalam transistor melalui proses yang dinamakan "Electroplating". Ion tembaga berjalan dari terminal positif (anode) menuju terminal negatif (cathode).



Ion tembaga telah menjadi lapisan tipis di permukaan "Wafers".



Materiil yang kelebihan dihaluskan, meninggalkan lapisan tembaga yang sangat tipis.



Nah udah mulai ribet. Banyak lapisan logam dibuat untuk saling menghubungkan bermacam-macam transistors. Bagaimana rangkaian hubungan ini disambungkan, itu ditentukan oleh teknik arsitektur dan desain tim yang mengembangkan kemampuan masing-masing processor. Dimana chip komputer terlihat sangat datar, sebenarnya memiliki lebih dari 20 lapisan untuk membuat sirkuit yang kompleks. Jika kamu melihat dengan kaca pembesar, kamu akan melihat jaringan bentuk sirkuit yang rumit, dan transistors yang terlihat futuristik, "Multi-Layered Highway System".



Ini hanya contoh super kecil dari "Wafer" yang akan melalui tahap test kemampuan pertama. Di tahapan ini, sebuah pola test dikirimkan ke tiap-tiap chip, lalu respon dari chip akan dimonitor dan dibandingkan dengan "The Right Answer".



Setelah hasil test menunjukan bahwa "Wafer" lulus, "Wafer" dipotong menjadi sebuah bagian yang disebut "Dies". Coba juragan lihat, proses yang bener-bener ribet tadi ternyata hasilnya kecil doank. Pada gambar paling kiri itu ada 6 kelompok "Wafer", pada gambar kanannya udah berapa "Wafer" tuh !?!?



"Dies" yang lulus test, akan diikutkan ke tahap selanjutnya yaitu "Packaging". "Dies" yang tidak lulus, dibuang dengan percumanya T_T. Ada hal yang lucu beberapa tahun lalu, Intel membuat kunci dari "Dies" yang tidak lulus ini ^^. Ada EBAYnya lho, ayo juragan yang tertarik beli, soalnya tinggal 4..

http://cgi.ebay.com/Collectable-INTE...QQcmdZViewItem



Ini adalah gambar satu "Die", yang tadinya dipotong pada proses sebelumnya. "Die" pada gambar ini adalah "Die" dari Intel Core i7 Processor.



Lapisan bawah, "Die", dan "Heatspreader" dipasang bersama untuk membentuk "Processor". Lapisan hijau yang bawah, digunakan untuk membentuk listrik dan "Mechanical Interface" untuk Processor supaya dapat berinteraksi dengan sistem PC. "Heatspreader" adalah "Thermal Interface" dimana solusi pendinginan diterapkan, sehingga Processor dapat tetap dingin dalam beroperasi.



"Microprocessor" adalah produk terkompleks di dunia ini. Faktanya, untuk membuatnya memerlukan ratusan tahap dan yang kita uraikan sebelumnya hanyalah yang penting saja.


Selama tes terakhir untuk Processor, Processor di tes karakteristiknya, seperti penggunaan daya dan frekwensi maksimumnya.



Berdasarkan hasil test sebelumnya, Processor dikelompokan dengan Processor yang memiliki kemampuan sama. Proses ini dinamakan dengan "Binning", "Binning" ditentukan dari frekwensi maksimum Processor, kemudian tumpukan Processor dibagi dan dijual sesuai dengan spesifikasi stabilnya.



Prosessor yang sudah dikemas dan dites, pergi menuju pabrik (misalnya dipake Toshiba buat laptopnya) atau dijual eceran (misalnya di toko komputer).

Senjata Api Yang Nggak Mirip SenPi

namanya ARES FMG. semacam pistol otomatis yang bisa dilipet jadi kayak kotak gitu deh...
peluru buat ni senjata berkaliber 9 x 19 mm



ni langkah"nya....








jadi deh....
dimodif dikit juga keren...



keren gak gan.... dimasukin kantong/tas laptop/briefcase, orang juga gak bakal nyadar kalo itu pistol beneran...

Doraemon Versi Baru

DORAEMON


DORAMI


NOBITA


SUNEO


GIANT


SHIZUKA


HIDETOSHI


JYAIKO


KAMIRANI


TEACHER


Tikus Penjinak Bom

Berikut ini kisah se-ekor tikus Afrika yang sudah terlatih, diberi nama Kofi. Dengan penciumannya yang tajam, dia dapat mengendus ranjau dalam radius sekitar 50 meter , dengan berat badan yang hanya sekitar 1,3 Kg , sangat kecil kemungkinan ranjau dapat terpicu (trigger) dan meledak oleh tekanan berat badannya.



Kofi dan tikus pendeteksi ranjau lainnya , dilatih pada saat berhenti menyusui, atau saat berumur lima minggu. Tikus ini dilatih untuk mengendus (mendeteksi) aroma/bau casing baja sebuah ranjau darat, sebagai hadiah-nya, tikus ini akan mendapatkan makanan, dalam hal Kofi sang pahlawan ini, hadiahnya adalah sebuah alpukat.
http://i621.photobucket.com/albums/tt299/bravoAPBT/gambian-pouch-rat-tikus-afrika-300x.jpg

Se-ekor tikus pendeteksi ranjau yang sudah terlatih, dengan cekatan akan mengendus ranjau, kemudian duduk dan mengorek tanah tempat lokasi ranjau ditemukan, dan menunggu untuk diberikan makanan sebagai hadiahnya. Setelah itu, seorang ahli demolisi akan akan menghancurkan ranjau tersebut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz7ZZ722Ip_AdfV__O-HQaYdIOf4VbmQ8Wa9ls0t2evqNswT5ovS67lqOcCqRrRx1umwZ9-GSNmThdUuSi3T9Qc-2FIXo8HAnWb7Ttwm-zaNizKasE4Um0-_ZKsllu4ZeVeQhL6nih3olg/s320/tikus.jpg

Saat ini ada 30 ekor tikus pendeteksi ranjau yang digunakan di Mozambique untuk membersihkan ranjau darat, sisa peninggalan perang saudara di negara tersebut.
ikus pendeteksi ranjau ini dapat mensterilkan ladang ranjau seluas 100 meter persegi hanya dengan waktu 30 menit, setara dengan dua hari pekerjaan manusia (petugas penjinak ranjau). Luar biasa !

Sajadah Masa Depan Yang Unik

Inilah teknologi yang di kembangkan untuk kita gara dapat membantu dalam menjalankan ibadah dengan baik. Mungkin anda pernah punya pengalaman nginep di hotel atau villa terus bingung nentuin arah kiblat, untung-untung kalo ada penunjuk arah kiblat yang biasanya ada di langit-langit kamar hotel, tapi kalo ga ada gimana ?

s3

s2


Berterima kasih lah kepada Soner Ozenc, yang pada tanggal 19 Februari 2008 kemarin dia menciptakan sebuah sajadah yang sangat unik. Apa yang membuat unik? ternyata Sajadah ini bisa mengeluarkan cahaya, dan cahaya tersebut akan semakin terang apabila arah dari sajadah secara benar menghadap ke kiblat (Mekah). Semakin benar arah kiblat, maka semakin terang sajadahnya. Sajadah ini benar-benar unik dan sangat membantu bagi kita yang bingung dengan arah kiblat saat akan beribadah.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ9h6WuZrX4Bt4iHjdUYKORb1Rz1vsG9feUfHf4qQSVcnY9egyGVFcW9IDsTz6YgAuxB3FRCjD8MA3fWocE-H31bdt4SMBtKwjx8qFGkLTqpuVOAYVQDILuve9M8RDA0OQ6hLOATNprbYw/s320/s1.jpg