Minggu, 01 September 2013

Pendiri WhatsApp Komentari Orang Indonesia




KOMPAS.com — Di tengah pertumbuhan jumlah pengguna serta volume pesan yang diproses WhatsApp per harinya, layanan pesan instan tersebut memandang Indonesia sebagai salah satu pasar yang paling penting dari segi ukuran dan pertumbuhan.

"(Indonesia) masuk dalam lima besar wilayah yang pertumbuhannya paling tinggi," tulis pendiri WhatsApp, Brian Acton, dalam korespondensi e-mail dengan Jakarta Post.

Acton menambahkan bahwa WhatsApp telah menjadi salah satu aplikasi terpopuler di kalangan pengguna mobile Tanah Air. "WhatsApp adalah aplikasi berbayar nomor satu di iPhone serta nomor dua untuk kategori aplikasi gratis di Android dan BlackBerry."

Tingginya angka penggunaan WhatsApp di Indonesia, menurut juru bicara Neeraj Arora, adalah karena penduduknya "sangat suka ngobrol dibanding di negara-negara lain". "Aplikasi ini dipakai berkali-kali setiap harinya," ujar Arora.

Meski menolak mengungkapkan jumlah pesan yang diproses WhatsApp dari pengguna di Indonesia, Arora mengatakan bahwa Indonesia termasuk salah satu pasar yang paling aktif berkirim pesan di wilayah Asia Tenggara.

WhatsApp dalam beberapa tahun terakhir terus mengalami pertumbuhan dari segi jumlah pengguna dan volume pesan yang diproses. Perusahaan ini minggu lalu mengumumkan telah memiliki 250 juta pengguna dan memproses 27 miliar pesan setiap harinya secara global.

Tetap gratis

Kendati kini menghadapi persaingan dari penyedia layanan sejenis seperti WeChat, Line, dan Kakao Talk, Arora mengatakan, WhatsApp bakal tetap menggratiskan layanannya di platform Android dan BlackBerry.

"Kami mau menunggu dulu sampai ada infrastruktur pembayaran yang memadai, baik melalui mekanisme carrier billing (potong pulsa) maupun kartu kredit sebelum menarik bayaran," imbuh Arora.

Menghadapi kompetitor yang gencar berpromosi di Indonesia, WhatsApp menyatakan bakal menanggapi dengan "meningkatkan kecepatan, keandalan, dan kekayaan fitur" dari layanannya.

Seiring dengan pertumbuhan smartphone yang diperkirakan bakal mencapai 42 persen dari keseluruhan pasar ponsel di Indonesia tahun 2016 mendatang, WhatsApp memproyeksikan angka penggunaan aplikasinya bakal terus terdorong.

Perusahaan ini pun berencana terus menjalin kerja sama dengan operator seluler di Indonesia dalam menyediakan paket data yang meliputi penggunaan WhatsApp

NGOBROL JAMAN DULU

 

 NGOBROL JAMAN SEKARANG

 



Farhat Abbas Hina (Lagi) Jokowi


Kabar24.com, JAKARTA – Setelah memaki-maki pembawa acara Mata Najwa, Najwa Shihab, kini pengacara Farhat Abbas mengoceh tentang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi.

Sejak beberapa hari ini, Farhat Abbas melalui akun twitter-nya @farhatabbaslaw melontakan makian tentang Najwa Shihab. Tidak ada jeda, kemudian twit pedas muncul lagi, kali ini Jokowi yang jadi sasaran.

Farhat menurut pengkauannya di akun Twitternya kini memiliki gelar doktor. Saat ini, pengacara tersebut juga menjadi calon anggota legislatif dari Partai Demokrat Daerah Pemilihan Jakarta.

Selain dengan Najwa dan Jokowi, sebelum ini Farhat sempat melontarkan dana bernada rasis kepada Wakil Gubernur DKIO Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akhirnya membuat Farhat berurusan dengan Anton Medan, mantan preman yang kebetulan berdarah China. Kasusnya pun sampai ke kepolisian.

Berikut antara lain twit @farhatabbaslaw tentang Jokowi:

  • Berani gak jokowi jadi bintang iklan sumpah pocong gak korupsi & KKN ? Sejuta persen pasti takut !
  • Jokowi oleh rakyat kecil dianggap sebagai seperti mbah marijan, gak tahu apa kuat & saktinya tetap aja jadi iklan minuman ekstra kuat. He he
  • Jakarta sejahtera dululah baru gubernurnya blusukan,, kalo blusukan sebelum jakarta sejahtera,, kapan sejahtera nya?
  • Gaya kepemimpinan jokowi cocok buat di solo, kalo dijakarta gak cocok jokowi ber solo karier blusukan mulu
  • Jokowi bukan pekerjanya rakyat! Jokowi pekerjanya partai ! Partai mencalonkan peserta pilkada, jokowi bekerja jadi juru dan duta kampanye.
  • Kalo gue presiden ! Gue akan produksi jokowi jokowi baru indonesia! Biar banyak yg mikirin mobil nasional (Asemka) gak sekedar wacana doang!
  • Jadi presiden yg bisa menyelesaikan utang negara! Bukan yg ngutang monorel, dll @fajarprtama86 @giofedi
  • Jokowi demi popularitas nonton metalica, menganjurkan larangan takbir, @fajarprtama86 @giofedi
  • Jokowi pikir dia itu merek atau tukang jadiin orang kepala daerah! Kerjanya keliling2 jd tim sukses! Ninggalin jakarta! Prihatin!
  • Jokowi menghilangkan macet? Jokowi melenyapkan banjir? Jokowi menciptakan janji & mimpi ?
  • Jokowi hanya merubah berita jakarta jadi baik, makmur, & gak macet,, tapi tak merubah kenyataan jakarta yg sebenarnya! Kasihan !
  • Jokowi itu bukan nama Presiden,, tapi nama menteri cocok lah,,,


Sebelumnya, Farhat Abbas terus membuat twit mengenai acara Mata Najwa dan Najwa Shihab setelah dirinya menjadi bintang tamu di acara tersebut pada 22 Agustus lalu dengan tema Mendadak Capres.

Setelah menulis Najwa Shihab seorang wanita bodoh dan sering salah dalam mewawancara, kali ini Farhat mentwit soal honor di acara Mata Najwa yang dipostingnya pada 24 Agustus lalu.

Suami dari Nia Daniati ini mengatakan dirinya diundang ke program tersebut dengan honor Rp500 ribu dan tidak pernah merasa mencari Najwa untuk meminta diwawancara saat mencalonkan dirinya menjadi capres.

Selain twit di atas, Farhat juga membuat twit keras pada 25 Agustus lalu mengenai Najwa Shihab di akun twitternya.

Najwa Shihab sendiri tidak pernah menanggapi langsung twit Farhat Abbas. Wanita berusia 35 tahun itu hanya satu kali mentwit soal capres di akun twitternya Najwa Shihab ‏@NajwaShihab pada 23 Agustus lalu.

"Waham; keyakinan kokoh atas realita yg salah. Waham Kebesaran; keyakinan seseorg bhw ia sgt hebat, penting (& pantas nyapres)."


http://www.kabar24.com/nasional/read...medium=twitter