Selasa, 24 Juli 2012

Budaya Barat Tingkatkan Risiko Kematian?

 Ilustrasi dok: Thinkstock
Ghiboo.com - Menjamurnya restoran siap saji menjanjikan risiko penyakit yang mengintai Anda.

Budaya Barat, terutama junk food, dikaitkan dengan meningkatnya risiko diabetes dan lebih mungkin untuk meninggal akibat penyakit jantung untuk masyarakat Timur.

Temuan dalam journal Circulation ini merupakan hasil dari sebuah riset terhadap 60.000 warga Singapura selama satu dekade.

Menurut peneliti dari University of Minnesota School laporan Public Health, ingin mengetahui telah terjadi perubahan pola makan mereka dari tradisional dan makanan segar, menjadi ke makanan cepat saji ala Barat.

Orang yang makan makanan cepat saji sebanyak dua kali atau lebih dalam seminggu memiliki kemungkinan 27 persen lebih besar mengembangkan risiko diabetes dan 56 persen risiko kematian lebih tinggi dari penyakit jantung.

Bahkan, mereka yang rutin menyantap makanan cepat saji sebanyak empat kali atau lebih memiliki peningkatan risiko menjadi 80 persen terhadap kematian akibat penyakit jantung.

"Banyak budaya Barat (junk food) yang berdatangan itu menjadi tanda mereka sedang mengembangkan ekonominya," ungkap ketua peneliti kata Andrew Odegaard dilansir melalui Reuters (23/7).

"Yang menarik dari hasil penelitian ini adalah mereka yang sering makan makanan cepat saji adalah anak muda, lebih berpendidikan, tidak merokok dan aktif secara fisik. Harusnya, hal ini dikaitkan dengan rendahnya risiko cardio-metabolik," tambahnya.

Dampak Negatif Minuman Bersoda


 Ilustrasi dok: Thinkstock
Oleh Quickeasyfit.com | Healthy Living

Rata-rata, warga Amerika Serikat mengonsumsi 45 galon soda setiap tahun. Atau setara dengan jumlah air yang ada di kolam renang anak-anak.

Apa mau dikata, minum soda memang merupakan budaya orang AS. Tidak mengapa sesekali Anda mencoba minum soda, asal tidak berlebihan. Mengapa? Karena kandungan gula dalam soda bisa sangat membahayakan kesehatan.

Menurut beberapa penelitian, minum soda sudah terbukti menyebabkan epidemi kegemukan di AS. Berikut empat hal paling merugikan bila meminum soda:

Baca -
Diet Soda: Is It Addictive?
1. Tidak hanya menggemukkan tubuh, tapi juga organ
Para peneliti dari Denmark meneliti dan menemukan bahwa minum soda non-diet meningkatkan kadar lemak yang tidak bisa dilacak di dalam tubuh. Dalam sebuah penelitian, peserta diminta untuk minum soda, susu, diet cola, atau air putih setiap hari selama enam bulan.

Setelah enam bulan, hasilnya menunjukkan bahwa orang yang minum soda mengalami peningkatan dramatis dalam lemak tersembunyi yang berbahaya (lemak hati dan tulang).

Tingkat kolesterol juga meningkat sebesar 11 persen dibandingkan dengan kelompok lain. Menurut penelitian, minum soda diet juga tidak baik untuk kesehatan Anda. Semua varietas soda mengandung pemanis dan pewarna makanan. Bahan-bahannya terkait dengan penyebab hiperaktif dan kerusakan sel otak. Orang yang secara teratur minum soda memiliki risiko lebih besar terkena diabetes.

Baca -
Surprising Facts About Bottled Water
2. Mengandung bahan beracun
Salah satu kandungan soda adalah flame retardant — bahan kimia pencegah kebakaran yang digunakan dalam termoset, termoplastik, tekstil, pelapisan, dan beberapa minuman soda yang Anda suka minum. Bahan ini terdaftar sebagai BVO (brominated vegetable oil) dan berfungsi mencegah perasa buatan terpisah dari cairan secara keseluruhan. Bahan ini dapat menyebabkan keracunan bromida yang menyebabkan hilangnya memori, gangguan saraf, dan perubahan abnormal pada kulit.

-Baca
Ways to Cut Down 400 Calories Every Day
3. Akan mengubah Anda menjadi tikus laboratorium
Sirup jagung yang sangat manis digunakan untuk mempermanis banyak merek soda Amerika. Bahan buatan manusia ini berbahaya karena berasal dari jagung rekayasa genetika. Orang belum tahu efek jangka panjang yang akan terjadi pada manusia. Penelitian baru cenderung setuju bahwa rekayasa genetika menyebabkan peningkatan proses penuaan, kerusakan saluran pencernaan, dan kemandulan.

4. Menyebabkan pengeroposan tulang dan kerusakan gigi
Sebuah metaanalisis dari sekitar 90 studi menunjukkan, banyak orang yang hobi minum soda berhenti mengonsumsi susu. Penurunan konsumsi susu bukanlah tanda yang baik. Tahun 1950-an, untuk setiap satu gelas minuman bergula, seorang anak meminum 3 cangkir susu. Sekarang justru kebalikannya. Tak heran, 44 juta orang Amerika kini didiagnosis menderita osteoporosis.

Minum soda terlalu banyak juga tidak baik untuk gigi. Konsentrasi glukosa, sukrosa, fruktosa, dan gula yang tinggi menyebabkan pembusukan gigi.


Singkatnya, minum soda berbahaya untuk kesehatan Anda! Hal yang menakutkan adalah bahwa minuman bersoda bukan satu-satunya produk minuman yang Anda harus waspadai. Ada banyak minuman kemasan lain yang mengandung gula dan kalori tinggi yang tidak baik untuk Anda. Berhenti sebelum Anda menyesal.