Pada musibah banjir besar yang baru saja melanda Filipina, Muelmar Magallanes membuktikan dirinya adalah seorang pahlawan dalam arti yang sebenarnya. Pekerja bangunan berumur 18 tahun ini memberanikan dirinya untuk menyelamatkan lebih dari 30 orang lainnya, tetapi ia harus kehilangan nyawanya dalam upaya terakhirnya untuk menyelamatkan seorang bayi perempuan dan ibunya yang hanyut terapung di atas sebuah kotak styrofoam.
Muelmar, seorang perenang yang cukup kuat, sebetulnya sudah berhasil mengungsikan diri dan keluarganya ke daratan yang lebih tinggi, tetapi dia memutuskan untuk kembali untuk menolong para tetangganya yang terjebak di atas atap rumah mereka.
Ia harus bolak-balik berkali-kali hingga ia berhasil menyelamatkan lebih dari 30 orang yang terancam tenggelam.
Dengan tubuh yang sangat lelah dan menggigil ia kembali kepada keluarganya ketika ia mendengar teriakan minta tolong dari seorang ibu dan anaknya yang terapung di atas kotak polystrene yang mereka gunakan dalam usaha mereka untuk menyebrangi arus yang deras itu.
Tanpa berpikir panjang, Muelmar kembali berenang mengejar ibu dan anak yang sudah hanyut beberapa meter dan terapung secara berbahaya di antara reruntuhan yang terapung di air yang keruh tersebut.
Setelah berhasil membawa ibu dan anak menuju tempat yang aman, Muelmar yang sangat lelah ini kemudian hanyut terbawa arus dan ditemukan meninggal oleh para tetangganya.
Hormat saya yang sedalam-dalamnya untuk Muelmar Magallanes.
Giealfonsin.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar