Bagi yang belum pernah makan, bisa-bisa ragu mencicipi. Tapi buat mereka yang pernah mencobanya, pasti langsung 'gandrung' dengan makanan ini. Ya, sate keong atau istilahnya 'kul' ini ternyata bisa jadi makanan yang enak loh! Penasaran?
Keong dimakan? Mungkin ini adalah komentar pertama yang langsung terlontar saat melihat sate keong. Ya, sate keong namanya. Keong yang biasa ditemui di pinggir-pinggir pematang sawah ini ternyata enak juga disantap. Awalnya saya juga menganggap sate keong adalah makanan yang tak lazim. Tapi ternyata rasa penasaran saya jauh lebih besar untuk mencicipinya.
Sate keong pertama kali saya temukan di salah satu sudut pasar Gang Baru, Semarang. Sate keong jual bersama dengan pecel semanggi yang tak kalah unik dengan sate keongnya. Setiap satu tusuk sate keong berisi lima hingga enam buah potongan daging keong yang ukurannya tidak terlalu besar.
Menurut sang penjual, keong yang digunakan adalah keong sawah. Keong ini dibersihkan dan dipisahkan dari 'rumahnya'. Diberikan bumbu sebelum akhirnya diproses dengan cara di bakar. Sate keong ini memang menjadi pendamping wajib saat Anda makan pecel di kota Semarang.
Tapi tidak semua penjual pecel di Semarang menjual sate keong. Pasalnya, tak semua orang mau mengolah hewan jenis gastropoda ini. Padahal, saat sudah diolah menjadi masakan keong ini menjadi makanan yang enak loh! Sperti orang Prancis juga kenal si keong alias escargot yang sering dipanggang dengan mentega berbumbu. Rasanya kenyal-kenyal gurih, apalagi kalau sudah dicelupkan ke dalam sambal pecel yang pedas menggigit. Huah..huah..
Kalau sedang berada di kota Semarang, tak ada salahnya mampir ke Pasar Gang Baru untuk mencicipi sate keong plus pecel semanggi yang kini bisa terbilang langka.
Giealfonsin.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar