Sabtu, 28 April 2012

Ketika perbedaan kultur jadi lelucon

Russell PetersRussell Peters“Chinese people and Indian people cannot do business together, because Indians cannot live without a bargain and Chinese people cannot give you a bargain.”

Kalimat di atas diucapkan Russell Peters, seorang komedian keturunan India yang tinggal di Ontario, Kanada. Lelaki kelahiran 29 September 1970 ini dikenal karena gaya melawaknya yang berbau rasisme di atas panggung. Dia, misalnya, dengan enteng membahas sifat-sifat yang melekat pada etnis tertentu serta membahas perbedaan kultur dengan jenaka.

Tak heran kombinasi ini menjadi senjata ampuh dalam menarik perhatian penonton. Hal-hal sensitif, ketika diceritakan Russell, dapat membuat penonton tertawa terbahak-bahak. Contohnya seperti kalimat di awal tulisan ini. Russell mengatakan, orang India dan Cina tidak dapat hidup bersama. Karena yang satu selalu ingin dapat diskon, sementara yang satu lagi tak pernah rela kasih diskon.

Pengalaman Russell sebagai minoritas yang tinggal di negara Barat agaknya berpengaruh besar dalam pembawaannya di atas panggung. Ketika jadi bahan lelucon, rasisme tidak lagi ditujukan untuk merendahkan kaum minoritas, tapi justru untuk meningkatkan derajat.

Russell Peters pertama kali tampil di Toronto, Kanada dan berhasil menjadi komedian pertama yang menjual habis tiket di Air Canada Centre Toronto dengan penjualan lebih dari 16 ribu tiket dalam dua hari pertunjukan.

Bukan hanya di negara asalnya, pertunjukan komedi tunggal yang dibawakannya juga meraih sukses di negara-negara lainnya. Di Australia dan Inggris, Russell berhasil memecahkan rekor penampilan komedi tunggal dengan jumlah penonton terbanyak.

Pada tanggal 10 Mei 2012, Russell Peters akan tampil live di Istora Senayan, Jakarta.

Tidak ada komentar: