Kamis, 12 September 2013

Lima Pelajaran Hidup dari Sara Bareilles

Oleh | Yahoo SHE – Sel, 10 Sep 2013 22:07 WIB

Sara Bareilles adalah salah satu penyanyi perempuan favorit saya. Banyak alasan saya menyukai Sara: penampilannya nggak neko-neko, ia mengandalkan musikalitas yang tinggi (walaupun saya sendiri sebenarnya nggak punya kapasitas yang cukup untuk menilai apa yang disebut dengan musikalitas yang tinggi, hehe...), namun dari semuanya, Sara menciptakan lagu dengan lirik yang seringkali dalam, penuh makna, rapuh sekaligus kuat dan berbicara jujur—terutama dari sudut pandang perempuan.

Dalam wawancara dengan The Hollywood Reporter, Sara merasa bahwa ia terhubung dengan banyak kejadian—patah hati, pemberdayaan (perempuan, pada khususnya), dan keinginan untuk mendorong human spirit dan tetap bersikap optimis. Ia merefleksikan apa yang terjadi dalam hidup dan emosi yang dialami ke dalam lagu—yang merupakan katarsis untuknya. 

Sebenarnya saya mendapat banyak pelajaran tentang hidup yang bisa saya refleksikan dari lagu-lagu Sara, namun ini adalah beberapa yang bisa saya tulis untuk saat ini.

1. "Brave" - Berani untuk menghadapi ketakutan
Dalam album terbarunya, The Blessed Unrest. Terlepas dari apa pun maksud Sara ketika menulis lagu ini, saya melihatnya jauh lebih universal. Ini tentang berani mengungkapkan apa yang kita pikirkan, yang kita rasakan. Seringkali kita menahan mengungkapkan pendapat, sudut pandang, maupun sikap, karena kita takut bagaimana dunia menyikapi hal tersebut—kita takut akan apa yang orang pikirkan tentang kita. Menurut Sara, ini adalah tentang menghadapi dan mengatasi ketakutan. Bukan tentang mencapai garis finish terlebih dahulu—tapi tentang memiliki keberanian untuk melakukan perjalanan.

Say what you wanna say
I wanna see you be brave


2. "Fairytale" – Menjadi perempuan yang mandiri
Sebagai seorang yang tumbuh menyukai film-film Disney dan dongeng, saya menyadari bahwa sejak dulu film-film semacam itu menunjukkan bahwa perempuan membutuhkan laki-laki untuk menyelamatkan mereka. Fairytale versi Sara bertutur tentang cerita tradisional mengenai putri—dalam sentuhan modern. Bagaimana jika para putri tersebut nggak tergantung pada pangeran untuk menyelamatkan mereka? Bagaimana jika setelah bertemu dengan pangeran ternyata hidup si putri nggak menjadi lebih baik?

Menunggu sang pangeran datang untuk ‘menyelamatkan’ hidup kita, nggak ada salahnya. Tapi sebagai perempuan, kita  juga harus bisa ‘menyelamatkan’ diri sendiri. Jangan hanya karena ingin berada dalam suatu hubungan, kita menerima lebih sedikit dari apa yang  harusnya kita layak dapatkan.

Sleeping Beauty's in a foul mood
For shame she says
None for you dear prince, I'm tired today
I'd rather sleep my whole life away than have you keep me from dreaming


3. "Gonna Get Over You" – Patah hati? Pasti bisa kok melaluinya
Ini salah satu lagu pascapatah hati yang keren. Nggak mellow sama sekali dan justru mendorong kita untuk menjadi lebih bersemangat menghadapi patah hati. Di sini Sara mengemukakan hal mendasar yang menjadi pertanyaan kita ketika diputusin pasangan: kenapa bukan saya yang ditakdirkan untuknya?

Daripada berlarut-larut dan menghabiskan energi, lebih baik kita menerima kenyataan bahwa hubungan ini sudah berakhir dan suatu hari nanti akan ada seseorang yang memang ditakdirkan untuk kita.

Luka karena patah hati pasti akan sembuh, mungkin bukan sekarang, tapi yang pasti kita akan baik-baik saja.

How am I gonna get over you?
I'll be alright, just not tonight


4. "Beautiful Girl" – Kita semua cantik, dalam keunikan masing-masing
Dalam suatu konser Sara bercerita bahwa lagu ini ditujukan untuk dirinya di usia 13 tahun dan saya bisa menghubungkannya dengan perasaan banyak perempuan di dunia ini. Kadang (atau mungkin sering?) kita merasa nggak cantik—dan banyak perempuan di luar sana yang jauh lebih cantik dan mencuri semua perhatian.

Dalam dunia yang mengedepankan kecantikan fisik, saya tahu bagaimana rasanya menjadi anak itik buruk rupa—nggak gampang. Di mana yang cantik akan banyak mendapatkan kemudahan, lebih mendapatkan perhatian. Tapi saya belajar (ketika semakin dewasa), bahwa cantik bukanlah harga mati. Yang paling pertama harus dilakukan adalah meyakinkan diri kita sendiri bahwa kita cantik, mungkin bukan secara fisik—tapi kita bisa berpenampilan rapi dan menarik, membekali diri kita dengan pengetahuan yang cukup, dan memiliki etika dalam bersikap. Kalau kita sudah merasa nyaman dengan diri sendiri, auranya pasti terlihat. Saat itulah kita pasti terlihat bersinar dan orang lain bisa melihatnya.

Lagipula, saya yakin, pasti ada orang lain di luar sana yang menganggap kita cantik. Luar dan dalam.

Maybe you’re beautiful but you just can’t see,
So why don’t you trust me,
They’ll see it too, you beautiful girl you.


5. "Manhattan" – Rela melepaskan orang yang kita cintai
"Manhattan" sendiri adalah lagu tentang mantan pacar Sara yang rela melepaskan Sara ke New York untuk menggapai mimpi, sementara ia tetap tinggal di Los Angeles. Ada kalanya kita harus berbesar hati merelakan sebuah hubungan untuk berakhir, atau melepaskan orang yang kita cintai yang nggak bisa lagi bersama kita. Mungkin untuk berbagai macam alasan, salah satunya adalah untuk mengejar mimpi. Butuh kekuatan dan keikhlasan luar biasa untuk bisa melepaskan seseorang, namun bukan nggak mungkin.

You can have Manhattan
I know it’s for the best
I’ll gather up the avenues
And leave them on your doorstep
And I’ll tip toe away
So you won’t have to say
You heard me leave


Mungkin ada yang mau menambahkan?

Tidak ada komentar: