Senin, 14 Desember 2009

Peraturan Facebook Terbaru


http://www.wvu.edu/~mcnair/facebookLogo.jpg
Facebook akhirnya meresmikan aturan terbaru mereka seputar kontrol masalah privasi yang telah banyak menuai protes selama beberapa bulan terakhir.

Sebelum meresmikan aturan baru ini, pekan lalu, Mark Zuckerberg, pendiri Facebook mengirimkan surat terbuka pada seluruh 350 juta penggunanya. Ketika itu ia menjanjikan bahwa akan ada perubahan di Facebook.

Intinya, pilihan-pilihan baru yang disediakan akan memungkinkan pengguna mengustomisasi setiap status update ataupun apapun yang mereka post dan upload. Misalnya oleh konten tersebut bisa dilihat dan lain-lain.

“Facebook melakukan transformasi terhadap kemampuan dunia untuk mengontrol informasi secara online dengan mendorong lebih dari 350 juta orang untuk melakukan personalisasi siapa yang bisa melihat setiap konten apapun yang mereka pasang,” kata Elliot Scharge, Vice President of Communications, Public Policy and Marketing Facebook pada keterangan resminya, 10 Desember 2009.

Scharge menyebutkan, pihaknya mendesain Facebook agar orang bisa mengontrol informasi apa yang ingin bagikan pada siapa. “Itu alasan kami mengapa layanan kami menarik perhatian berbagai kelompok pengguna dari seluruh dunia,” kata Scharge. “Pengumuman yang kami lakukan hari ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna,” ucapnya

Adapun perubahan yang paling signifikan yang dilakukan Facebook adalah opsi privacy yang kini tersedia untuk seluruh pengguna setiap kali mereka melakukan update status atau upload foto. Opsi yang ada kini memungkinkan pengguna mengubah konten tersebut apakah dapat dilihat oleh hanya teman, teman dari teman, semua orang, atau kustomisasi sendiri.

Fitur baru lainnya yang disediakan adalah kemampuan untuk membuat daftar teman dan mengelompokkan teman-teman berdasarkan apa yang ingin pengguna bagikan dengan mereka.

Opsi ini memungkinkan pengguna untuk berbagi foto hanya dengan keluarganya, atau membuat opini yang bisa dibaca oleh semua orang. Terakhir, Facebook juga menghapuskan regional network, fitur yang sudah usang untuk sebuah situs dengan 350 juta pengguna.

sumber: Viva News

Tidak ada komentar: