Sabtu, 23 Oktober 2010

China 'Alergi' Qwerty, Jepang Ingin Tampil Jadul



China - Ponsel berjenis qwerty terbilang cukup diminati di Indonesia. Namun di negeri China, ponsel dengan keypad banyak ini malah tak disuka. Mereka 'alergi' memakai qwerty.

Demikian pandangan Kevin Liu Quoxin, Regional Brand Director Asia Pasifik ZTE Corporation ketika ditemui detikINET di ZTE Research & Development Center, di
Shanghai, China.

"Pengguna ponsel di sini (China-red.) tak seperti Indonesia yang menggemari qwerty. Sebab, orang Indonesia menggemari berkirim pesan instant dan bisa
menghabiskan waktu yang cukup lama ketika sudah berkutat dengan pesan teks," kata Kevin.

"Namun bagi orang China, mereka jarang untuk berkirim pesan. Kalau ingin menghubungi seseorang, ya telepon saja," lanjutnya.

Atas dasar kebiasaan itulah, pengguna ponsel di Negeri yang terkenal dengan Great Wall-nya ini lebih memilih ponsel berlayar sentuh ketimbang qwerty. Pasalnya, kemudahan untuk mengetik pesan pun jarang digunakan oleh mereka.

Berbeda lagi ketika mencemati pengguna ponsel di Jepang. Di Negeri Sakura itu, masih kata Kevin, ponsel yang justru digemari adalah bermodel flip.

Ponsel yang justru kurang mendapat sambutan bagus di Indonesia itu malah dianggap elegan bagi pengguna ponsel di Jepang. Sebab lebih terlihat klasik
alias jadul.

"Setiap negara memiliki tipikal pasar yang berbeda. Oleh karena itu, ponsel-ponsel yang dirilis di suatu negara kadang suka berbeda. Kami ingin membuat produk yang diinginkan konsumen," tukas Kevin.

ZTE sendiri memiliki filosofi 'Flowers For The Lover' dari setiap desain ponselnya. Arti dari kalimat itu adalah, vendor ponsel asal China ini ingin memberikan berbagai tawaran produk terbaik bagi pengguna. Jadi tinggal pengguna yang memilih.

Tidak ada komentar: