Sabtu, 23 Oktober 2010

Ini Dia, Dokumen Rahasia Amerika Yang Bocor di Irak



Tentara AS di Irak (reuters) 
1. Iran Persenjatai Milisi untuk Menculik dan Membunuh Tentara AS   
 
Sejumlah fakta semasa perang Irak bocor karena dokumen rahasia militer beredar ke publik lewat wikileaks. Termasuk dokumen yang berisi tentang nimbrungnya Iran dalam kekacauan di Irak.

Reuters memberitakan, Sabtu (23/10/2010), dalam dokumen tersebut Iran disebut terlibat perang bayangan dengan pasukan AS di Irak. Teheran dituding menggunakan milisi untuk membunuh dan menculik prajurit AS.

Milisi dilatih sedemikian rupa oleh, yang diduga kuat, Garda Revousi Iran. Bahkan pada Agustus lalu, utusan khusus AS di Irak menyebutkan Iran bertanggung jawab atas 1/4 korban tentara AS yang tewas.

Belum ada tanggapan dari Iran atas informasi yang beredar ini. Namun Menlu AS Hillary Clinton mengatakan informasi rahasia yang beredar bebas bisa membuat warga AS dalam bahaya. Pentagon juga memperingatkan bocornya dokumen ini bisa membuat nyawa pasukan AS dan rakyat Irak terancam.

Pendapat berbeda diutarakan oleh anggota kongres dari Partai Demokrat, Dennis Kucinich dari Ohio. Dia berpendapat informasi perang di Irak harus dibeberkan supaya rakyat AS tahu.

"Rakyat AS punya hak untuk tahu berapa banyak orang tak bersalah tewas di Irak. Bisa saja lebih dari jutaan orang tak bersalah tewas karena invasi dan perang yang berkelanjutan," katanya

Dalam websitenya, Wikileaks mulai melempar dokumen tersebut ke publik pada tanggal 22 Oktober 2010. Mereka mengklaim kebocoran ini merupakan yang terbesar dalam sejarah militer Amerika.

Dari data ini terlihat kalau lebih dari 60 persen korban tewas adalah warga sipil. Hampir 31 warga tak bersalah harus meregang setiap harinya di Irak selama 6 tahun pendudukan As di Irak.
2. Bangunan Sipil Diledakkan Karena Ada 1 Terduga Musuh

Demi mengejar satu terduga musuh, militer AS tampaknya bisa melakukan tindakan apapun walau tergolong ekstrim. Termasuk meledakkan satu bangunan sipil.

Pendiri wikileaks Julian Assange mengatakan, berdasar dokumen rahasia militer AS yang berada di tangannya, ada sejumlah laporan yang bisa dijadikan terjadi salah target. Salah satunya adalah meledakkan bangunan sipil demi membunuh satu terduga musuh.

"Ada laporan penduduk sipil dibunuh di 
checkpoint, tahanan Irak disiksa pasukan koalisi, dan pasukan AS meledakkan seluruh bangunan sipil karena di dalamnya ada satu terduga musuh," demikian yang tertulis dalam wikileaks seperti dikutip detikcom dari reuters, Sabtu (23/10/2010).

Laporan lainnya menyebutkan ada helikopter Apache AS yang membunuh musuh yang sudah menyerah. Mereka beralasan musuh tidak bisa menyerah pada pesawat atau helikopter.
"CLEARED TO ENGAGE . / ___ STATES THEY CAN NOT SURRENDER TO AIRCRAFT AND ARE STILL VALID TARGETS."
Dalam websitenya, wikileaks mulai melempar dokumen tersebut ke publik pada tanggal 22 Oktober 2010. Mereka mengklaim kebocoran ini merupakan yang terbesar dalam sejarah militer Amerika.

Isi dokumen berisi antara lain ada 109.032 orang yang tewas dalam perang Irak. Mereka yang tewas terdiri dari 66.081 warga sipil, 23.984 pengacau keamanan (musuh), 15.196 tentara Irak, 3.771 pasukan koalisi.

Dari data ini terlihat kalau lebih dari 60 persen korban tewas adalah warga sipil. Hampir 31 warga tak bersalah harus meregang setiap harinya di Irak selama 6 tahun pendudukan As di Irak.
 
3. Militer AS Tutup Mata Penyiksaan Tahanan Irak
Tentara AS di Irak (reuters)

Militer AS memegang kendali keamanan semasa pendudukan di Irak. Tapi mereka justru membiarkan saja aksi penyiksaan dan kekerasan yang dilakukan pasukan keamanan Irak terhadap tahanan perang.

Hal tersebut terungkap dalam dokumen rahasia militer AS yang dirilis oleh Wikileaks. Tidak ada proses hukum terhadap polisi Irak yang menyiksa tahanan hingga cedera parah.

Wikileaks memberikan akses ke dokumen rahasia tersebut ke beberapa media internasional. Salah satu dokumen berisi cerita saat tahanan ditembak kakinya oleh polisi Irak. Tulang iganya patah, bagian tubuhnya terluka sana-sini karena juga dihantam oleh cambuk.

"Hasilnya: Tidak ada penyelidikan lebih lanjut," demikian yang ditulis The Guardian dan dikutip 
reuters, Sabtu (23/10/2010).

Amnesti International mempertanyakan kenapa pemerintah AS melakukan 'pembiaran' ini. Ada indikasi kalau pemerintah AS telah melanggar hukum internasional dengan menyerahkan tahanan ke pasukan keamanan Irak yang diketahui akan menyiksa mereka.

"Dokumen ini menjadi bukti tambahan kalau otorita AS telah tahu penyiksaan sistematis ini selama bertahun-tahun," ujar Direktur Amnesti International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Malcolm Smart.

Dalam websitenya, Wikileaks mulai melempar dokumen tersebut ke publik pada tanggal 22 Oktober 2010. Mereka mengklaim kebocoran ini merupakan yang terbesar dalam sejarah militer Amerika.

Isi dokumen berisi antara lain ada 109.032 orang yang tewas dalam perang Irak. Mereka yang tewas terdiri dari 66.081 warga sipil, 23.984 pengacau keamanan (musuh), 15.196 tentara Irak, 3.771 pasukan koalisi.

Dari data ini terlihat kalau lebih dari 60 persen korban tewas adalah warga sipil. Hampir 31 warga tak bersalah harus meregang setiap harinya di Irak selama 6 tahun pendudukan As di Irak.
Helikopter Apache Berondong Musuh yang Sudah Menyerah
Dokumen rahasia militer AS yang bocor di Wikileaks menunjukkan fakta-fakta pelanggaran HAM yang dilakukan tentara AS selama pendudukan di Irak. Dalam salah satu dokumen, tentara AS menembaki musuh yang diketahui sudah menyerah.  Pendiri Wikileaks Julian Assange mengatakan, salah satu dokumen berisi log perang helikopter apache yang membunuh musuh yang sudah menyerah.

4. Wikileaks 'Pamerkan' 400 Ribu Dokumen Rahasia Militer AS di Irak
 
Dokumen rahasia militer AS yang berisi aksi tentaranya selama perang Irak dibeberkan di Wikileaks. Tidak kurang dari 391.832  logs  atau catatan selama perang 1 Januari 2004 sampai 31 Desember 2009 dirilis ke publik.

5. AS abaikan penyiksaan warga Irak
 
Situs internet Wikileaks membocorkan hampir 400.000 dokumen Perang Irak Dokumen militer Amerika yang dibocorkan situs Wikileaks menunjukkan Amerika membiarkan penyiksaan yang dilakukan aparat Irak.
Wikileaks berencana mempublikasikan dokumen rahasia hari Jumat (22/10)                          Militer Amerika mengatakan penerbitan sejumlah dokumen rahasia di situs Wikileaks dapat membahayakan pasukan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya dan warga sipil Irak.              Situs pembocor rahasia ini diperkirakan akan memasang ratusan ribu dokumen militer Amerika mengenai perang Irak.

6. Pentagon Was-was Rencana WikiLeaks Bocorkan Dokumen Perang Irak
 
Rencana pembocoran dokumen rahasia oleh WikiLeaks kembali membuat Pentagon waspada. Mereka menjaga betul dokumen-dokumen rahasia mereka, karena WikiLeaks sesumbar akan membocorkan 400.000 dokumen militer perang Irak.


www.detiknews.com

Tidak ada komentar: