Selasa, 24 November 2009

Ditemukan, Molekul Penyebab Kehidupan Ekstraterestrial


Para iluwan telah menemukan sebuah molekul organik, yang berhubungan langsung dengan munculnya kehidupan. Di mana? Di sinilah penemuan diperoleh dengan sekuat tenaga: di suatu wilayah di galaksi. Sebuah wilayah dimana terdapat planet yang secara potensial berpenghuni, ditandai.


Tim ilmuwan telah mengumumkan penemuan ini. Mereka adalah para peneliti dari Universitas London (UCL) dan ilmuwan Perancis. Untuk mendeteksi molekul ini, mereka menggunakan instrumen dari IRAM, Institute for Radioastronomy Milimeter. Teleskop radio ini terletak di Prancis, dimana para anggotanya telah bekerja secara aktif dalam penelitian ini.


Molekul yang telah ditemukan itu terletak pada bintang yang jaraknya 26.000 tahun cahaya dari Bumi. Sebutannya ialah glycolaldehyde, atau gula karbon 2. Ini bukan pertama kalinya ditemukan bukti adanya molekul ini di galaksi kita. Namun, penemuan yang terakhir ini terletak di dekat pusat dari Bima Sakti, galaksi kita. Hanya saja kondisi yang ekstrim di wilayah ini mencegah berkembangnya kehidupan.


Oleh karena itu, pencarian jejak molekul ini juga dapat dilakukanlebih jauh dari pusat galaksi, artinya molekul tersebut terdapat secara luas di Bima Sakti. Molekul itu jatuh begitu saja, ini sangat penting untuk perkembangan kehidupan. Ini merupakan berita besar bagi pencarian kehidupan di luar Bumi. Memang, molekul ini tersebar secara luas dan lebih cenderung akan menemukan molekul lainnya yang penting bagi perkembangan kehidupan. Untuk berkembangnya kehidupan, ilmuwan merasa perlu untuk menemukan planet yang mirip dengan Bumi, katakanlah, sebuah planet berbatu yang tidak terlalu jauh atau terlalu dekat dengan bintangnya.
Artikel ini dimuat di jurnal online Astro-ph, di bagian Astrophysics di situs arXiv.org. Profesor Serena Viti, salah satu penulis dalam studi tersebut dan anggota dari Universitas College London mengatakan, “Ini merupakan penemuan penting karena merupakan pertama kalinya glycolaldehyde, gula dasar, telah terdeteksi dekat dengan wilayah pembentukan bintang, dimana planet yang dapat mendukung kehidupan mungkin ada.” Di dalam situs tersebut terdapat diskusi dari komunitas ilmiah, dimana mereka kini merasa lebih dan lebih yakin bahwa upaya itu dapat secara cepat akan menemukan kehidupan.


Diskusi berbeda pada masalah waktu, dan bentuk kehidupan yang maju. Beberapa orang berpikir paling lama 10 tahun, lainnya berpendapat akan beberapa dekade atau bisa saja lebih. Juga, beberapa ilmuwan tidak dapat membayangkan kemungkinan penemuan bentuk kehidupan cerdas, sementara ilmuwan lainnya percaya bahwa hal itu mungkin.


Ketika ditanya, Profesor Keith Mason, Direktur STFC, yang berpartisipasi dalam penelitian membahas kemungkinan-kemungkinan: “Penemuan molekul organik gula di wilayah di ruang angkasa dimana terdapat gugusan bintang-bintang ini sangat menarik dan menyediakan informasi penting dalam pencarian kehidupan di luar Bumi. Penelitian semacam ini, dikombinasikan dengan proyek-proyek astronomi, memungkinkan untuk meningkatkan pemahaman kita secara signifikan mengenai alam semesta.

sumber:
http://misteridunia.byethost10.com/

Tidak ada komentar: