Setelah terkatung-katung lebih dari 10 tahun, proyek pembangunan Menara Jakarta yang akan menjadi menara tertinggi di dunia akhirnya kembali diseriuskan. Menara yang akan mencapai ketinggian 558 meter ini rencananya akan dijadikan sebagai pusat sistem telekomunikasi dan penyiaran, serta pusat hiburan dan pariwisata bagi masyarakat luas. Berikut laporannya.
Berlokasi di areal seluas 5,3 hektar di wilayah Bandar Baru Kemayoran, Jakarta Pusat, proyek pembangunan Menara Jakarta akan segera diseriuskan kembali. Menara yang akan mencapai ketinggian 558 meter ini akan mengalahkan ketinggian menara tertinggi saat ini, yakni Canadian National Tower di Toronto, Kanada, yang mencapai ketinggian 553 meter. Proyek yang diperkirakan akan menelan biaya sekitar 3 triliun rupiah ini rencananya akan dijadikan sebagai “Sentra Gaya Hidup”, beberapa bidang usaha yang sudah dipastikan akan meramaikan ketinggian Menara Jakarta antara lain pusat multimedia telekomunikasi dan penyiaran, pusat pendidikan dan pelatihan, pusat perkantoran, sebuah hotel berbintang yang dilengkapi restoran berputar, serta sebuah mall berkelas, dan tak ketinggalan, puncak dari Menara Jakarta akan dijadikan sebagai pusat pengamatan sebagai daya tarik pariwisata.
Menanggapi kelanjutan pembangunan Menara Jakarta, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, sangat mendukung upaya penyelesaian proyek yang direncanakan rampung tahun 2012 mendatang ini. Menurutnya, fungsi Menara Jakarta yang akan menjadi pusat telekomunikasi dan penyiaran sangat membantu pemprov DKI Jakarta dalam membereskan kesemerawutan menara BTS (Base Transceiver Station) di Jakarta yang mencapai lebih dari 3400 menara.
[Fauzi Bowo – Gubernur DKI Jakarta]
“Fungsi utamanya dapat untuk berbagai kepentingan telekomunikasi dan penyiaran. Kalau ini dikombinasikan dengan rencana kita membangun jaringan fiber optic di seluruh Jakarta, saya kira ini akan sangat ideal, banyak sekali yang dapat kita hemat, dan pastinya, kota Jakarta akan lebih tertib.”
Disamping menjadi tempat ideal bagi bidang telekomunikasi dan penyiaran, Menara Jakarta juga telah dilengkapi dengan system manajemen bencana (disaster management system) yang dapat menjamin keamanan data-data dari berbagai jenis bencana.
[Roesdiman Soegiarso – Direktur Proyek Menara Jakarta]
“Kita juga mendesain menara ini memiliki retention gempa selama 1000 tahun, jadi kalau kita menyimpan data di sini, akan aman terhadap banjir, aman terhadap gempa dan berbagai bencana lainnya.”
Ide pembangunan Menara Jakarta dimulai sejak tahun 1995 pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Pembangunan menara tertinggi di dunia ini rencananya akan dijadikan sebagai ikon nasional bangsa Indonesia. Maka itu pada tahun 1996, digelarlah sayembara desain Menara Jakarta yang berhasil dimenangkan oleh Murphy/Iohn asal A.S. Namun karena proyek desain ini terlalu mahal untuk direalisasikan, maka pemerintah Indonesia memilih desain menara dari pemenang kedua, yakni East Chine Architecture Design & Research Institute (ECADI), yang juga ikut mendesain Shanghai Oriental Pearl Tower di China. Namun pada tahun 1998, pekerjaan pembangunan menara ini terhenti total akibat krisis moneter berkepanjangan yang melanda Indonesia. (ntd-news/sun)
sumber:
http://www.erabaru.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar