Senin, 07 Desember 2009

5 Ciri Pemimpin Dunia Yang Cocok Untuk Indonesia

FERNANDO LUGO MENDEZ bukan konglomerat atau politisi, bukan juga mantan Jenderal yang bergelimang uang, ia hanya Mantan uskup pekerja sosial yang kere. Tapi sungguh tak disangka, penganut sosialisme ini malah menolak mendapat gaji selaku Presiden Paraguay, yang diumumkannya pada malam sebelum pelantikannya.

M
enurut kantor berita Associated Press, gaji presiden Paraguay adalah sebesar 4.000 dolar AS atau. Sangat kecil dibandingkan gaji anggota DPR-RI, yaitu sebesar Rp.49 juta per bulan. Dan lebih kecil lagi dibandingkan gaji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sekitar Rp.150 juta per bulan.





Muammar Al Qadaffi ( Pemimpin Yang Beristanakan Tenda)

Sejak tahun 1969 memerintah Libya, Muammar Al Qadaffi hanya tinggal di Tenda, Padahal Libya bukan Negara miskin, Berbeda sekali dengan Pemimpin Indonesia manapun yang tidak peduli rakyatnya tinggal dimana yang penting presidennya tinggal di Istana.




Mahathir Mohammad (Pemimpin Kebangkitan Malaysia)

20 Tahun memerintah Malaysia, Mahathir berhasil membawa Malaysia yang dulunya beberapa tingkat lebih rendah dari Indonesia menjadi beberapa tingkat lebih maju dari pada Indonesia.



Hugo Chavez (Pemimpin Kebangkitan Sosialisme di Amerika Latin)

Kebijakannya yang anti monopoli / dominasi asing di negaranya dan amerika latin membuatnya disegani di segani di seantero dunia.



Mahmoud Ahmadinejad (Presiden yang Sederhana)

Cerita tentang kesederhanaanya sudah banyak di bahas di blog atau Forum-forum



Itulah beberapa contoh Pemimpin yang pantas dimiliki oleh Indonesia, jika melihat negara-negara yang mereka pimpin Indonesia masih lebih besar dari negara mereka, Indonesia masih lebih melimpah kekayaan alam dari pada negara mereka. terlebih lagi mereka semua sangat berani secara terang-terangan melawan hegemoni / dominasi atau kebijakan asing (Amerika) di negaranya maupun di dunia, sangat berbeda jauh dengan pemimpin Indonesia yang membiarkan dominasi asing di Indonesia, membiarkan perusahaan asing merampas sumber daya alam Indonesia. dan membiarkan limbah-limbah perusahaan asing merusak alam dan manusia indonesia.

Tak tahulah bagaimana atau siapa nantinya yang akan menjadi presiden indonesia, politisi Indonesia tak pernah punya keinginan atau jiwa membangun / membawa Indonesia kearah yang lebih maju, jika melihat hasil Pemilu kemarin tampaknya rakyat Indonesia masih suka dengan satu-satunya presiden di dunia yang berhasil menurunkan harga minyak sampai 3 kali.

Kita hanya berharap suatu saat nanti Indonesia punya presiden yang punya jiwa membangun dan berani menentang dominasi asing.

sumber:
http://sykumal.blogspot.com/

Tidak ada komentar: