Anda barang kali kaget loh atau juga jangan ketawa walaupun mungkin Anda tersenyum di era executive hunting kalau ada suatu perusahaan mencari posisi eksekutif untuk menduduki jabatan sebagai seorang CBO (Chief Blogging Officer).
Memang Anda pasti tidak heran mendengar jabatan eksekutif entah itu sebagai CIO (Chief Information Officer), CMO (Chief Marketing Officer), CFO (Chief Financial Officer), atau bahkan seorang CEO (Chief Executive Officer) – karena ini bukanlah suatu jabatan baru walaupun job desk-nya bisa jadi sudah lama namun hanya masalah istilah saja?
Apa bayangan Anda kalau ada perusahaan yang mencari seorang eksekutif untuk menduduki salah satu posisi bergengsi tahun 2005 ini sebagai CBO? Siapa tahu perusahaan Anda akan membutuhkan seorang eksekutif untuk jabatan tersebut seandainya Anda tahu manfaat yang dapat dihasilkan bagi branding perusahaan Anda yang dilakukan oleh seorang CBO? Atau apakah Anda tahu kalau ada perusahaan di Indonesia yang sekarang sudah menggunakan kepiawaian seorang CBO?
CHIEF BLOGGING OFFICER – KARIR APA ITU?
CBO juga disingkat sebagai Chief Blogger. Memang sekarang ini eranya istilah chief X-ing Officers kata Chris Locke di chiefbloggingofficer.com. Namun kalau menurut Information Today terbitan 1 Januari 2005, CBO dijuluki juga sebagai blogging CIO.
Namun yang jelas memang blogs akan menjadi bagian dari media relations dan brand initiative di era globalisasi informasi superhighway ini, maka kebutuhan akan seorang blogger, untuk membangun merek perusahaan atau produk serta membangun hubungan dengan media dan publik lewat jalur online akan sangat sangat diperlukan.
Pada saat saya menggunakan Google untuk mencari informasi tentang jabatan baru ini, di Blog milik Ben McConnell – Church of the Customer — misalnya menguraikan kapasitas pekerjaan CBO mencakup melakukan supervise untuk menyebarkan seperti virus pesan-pesan korporat demi kepentingan branding. Seperti yang dilakukan oleh Microsoft Chief Blogging Officer, Robert Scoble (URL : scoble.weblogs.com). Tulisan-tulisan Scoble memberikan rasa dahaga bagi para kastemer Microsoft terhadap isu-isu seputar teknologi dan news dari produk dan service Microsoft. Karena itu hampir dipastikan semua orang yang cinta pada produk dan service Microsoft pasti mengenal Scoble dan mengunjungi serta terlibat dalam cuap-cuap si Scoble. Dan karena pangsa pasar produk Microsoft besar di seluruh dunia, maka tidak heran kalau blognya adalah blog yang paling banyak dikunjungi menurut Technorati.com.
BLOGGING KINI MENJADI BAGIAN DARI KARIR KORPORAT
Headline di atas yang aslinya berbunyi begini, “blogging becomes a corporate job” muncul dalam suatu tajuk artikel di Majalah Wall Street Journal edisi 31 Mei, 2005 (namun subscription required). Artinya ini adalah suatu tren karir yang akan dituju oleh para eksekutif berusia 30-an yang selain memiliki wawasan akan branding maupun cukup techie sehingga memadukan keduanya.
Di majalah WSJ di atas menyorot seorang eksekutif yang bernama Christine Halvorson yang bekerja untuk suatu perusahaan penghasil produk-produk susu dan yoghurt yang berbasis di Londonderry, N.H. yang bernama Stonyfield Farm (lihat www.stonyfield.com). Ini adalah perusahaan patungan yang sahamnya sebanyak 85% dimiliki oleh Grup Danone dari Perancis, dan sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia penghasil produk-produk susu dan yoghurt organik.
Tidak heran juga kalau sebuah perusahaan pemasaran berbasis di New Jersey, Digital Grit, membuka lowongan untuk eksekutif dengan posisi Chief Blogger yang bekerja penggal waktu (part-time) yang paham akan blogging, vlogging, dan podcasting.
CURRICULUM VITAE ala BLOG
Itulah sebabnya sehubungan dengan fenomena karir yang sudah tren ini namun kurang disadari, maka seorang pakar manajemen dan pemasaran terkenal, Jay Conrad Levinson, yang menonjol karena dikenal sebagai penulis berseri Guerilla Marketing — juga sudah muncul dalam edisi bahasa Indonesia di seluruh toko buku — menyebutkan bagaimana blog menjadi salah satu dari media yang juga bakal dilirik oleh seorang CEO atau head hunters pada waktu menganalisa apakah dia cukup pantas menjadi seorang CMO atau brand atau product manager maupun marketing manager.
Buku terbaru Jay Conrad Levinson belum terbit (pada saat kolom saya ini ditulis) namun akan terbit sekitar bulan Oktober 2005 dan sudah dipromosikan oleh Amazon.com dengan partner site-nya. Buku tersebut judulnya “Guerilla Marketing for Job Hunters” ditulis bersama David Perry. Menarik buku tersebut menyarankan perlunya seorang eksekutif senior memiliki blog sebagai pelengkap portofolio dari supporting document dan track-record dari Curriculum Vitae-nya kalau mereka suka menjadi kutu loncat dalam hal mencari pekerjaan.
MAINSTREAM PUBLICATION dalam FORMAT BLOG
Kalau Anda pernah baca buku terakhir karya Jack Welch, Mantan CEO GE berjudul WINNING, bagus sekali dan rileks serta enak dibacanya. Mengapa? Karena ditulis dalam gaya format blog dan dengan gaya nada percakapan informal tidak seperti layaknya buku-buku secara umum. Mungkinkah ini adalah satu tren baru dalam penulisan buku dengan gaya blog? Jelas ini adalah alasan lain mengapa seorang CEO dan eksekutif atas perlu melakukan blog campaign atau menggunakan kepiawaian seorang CBO. Mengapa takut?
Juga Majalah BusinessWeek edisi 18 Mei 2005 belum lama ini sempat memuat tulisan “Blogs Will Change Your Business,” dan menariknya gaya tulisannya dalam format kronologis ala blog. Wah rupanya mainstream publication sudah juga mencoba format blog-style!
BERMINAT MENJADI CBO?
Selain itu, sebenarnya siapa pun yang suka mengkritik dan vokal terhadap dunia yang ia minati atau kurang sukai dan sering memberikan komentar entah dalam bentuk tertulis atau lisan, dia pantas menjadi seorang blogger, hanya karakteristik individu tersebut kurang focus dan tidak terstruktur komentarnya, hanya tinggal dipoles dan focus untuk kepentingan branding maka ia bisa dipekerjakan sebagai blogger suatu korporat tentunya dengan latar belakang sebagai seorang praktisi PR atau manajer PR. Artinya dalam Departemen PR akan memiliki suatu posisi baru.
Lihat saja contohnya seperti Donald L. Luskin dari Barclay Investment, ia menjadi multiple blogger yaitu karena aktivitasnya untuk selalu tanggap memberikan komentar – lewat media internet dan TV Kabel – untuk berbagai isu investasi, politik, ekonomi termasuk liputan skandal Enron Corporation, kebijakan pajak dan pemenang hadiah Nobel.
Dan seorang CBO akan dibantu oleh asistennya yang bertindak untuk menyuarakan komentar korporat agar muncul di situs web perusahaan, resources dalam bentuk links URL, komentar harian yang singkat, industry news, testimony, dan studi kasus lainnya.
Dan bagi perusahaan jenis UKM biasanya yang bertindak sebagai blogger adalah business owner-nya (CEO-nya).
Tidak heran kalau tren baru dalam hal karir eksekutif ini nantinya akan muncul ke permukaan, walaupun media cetak di Indonesia saat ini belum bicara banyak dan meliput adanya perusahaan yang pernah merekrut seorang eksekutif untuk mengisi jabatan atau posisi sebagai CBO, namun para blogger informal yang saat ini bekerja di berbagai perusahaan di Indonesia secara tidak langsung cukup berjasa banyak dalam membentuk opini karena tulisan-tulisan serta cuap-cuapnya dalam membangun persepsi publik terhadap perusahaannya secara tidak langsung.
Namun karena mereka tidak terlalu dilihat oleh pihak manajemen dan disorot manfaatnya oleh media cetak di Indonesia, maka suara dan cuap-cuap para blogger di Indonesia lebih banyak untuk mempromosikan dirinya sendiri secara pribadi sambil secara tidak langsung memberi tahu kepada publik bahwa mereka bekerja di perusahaan A atau B yang secara tidak langsung membawa nama harum bagi perusahaan tersebut atau mendatangkan bau busuk bagi perusahaan di mana dia bekerja karena tidak dimonitor oleh pihak manajemen mungkin karena kurang tahu akan manfaat blogging atau tidak concerned.
Pada saat di Indonesia impact media online dengan media cetak bersinergi dalam merayu persepsi audiens secara keseluruhan, maka permintaan akan CBO, atau blogging executive, atau Manajer PR yang menjalankan fungsi sebagai blogger dalam konteks Bloghuman Relations, akan mencuat seperti yang dianalogikan oleh McConnell untuk istilah Public Relations dengan Blog Relations.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar