Minggu, 22 April 2012

Memberi, kunci sukses Bill Gates




Siapa yang gak kenal sama bos nya Microsoft. Dia adalah William Henry Gates atau kita mengenalnya Bill Gates. Lelaki yang dilahirkan di Seatlle, Washington, 28 Oktober, 57 tahun lalu.
Gates adalah tokoh yang hingga saat ini mengubah cara kerja orang bahkan mengubah dunia dengan inovasi-inovasinya. Dibalik sibuknya sebagai pemilik Microsoft, Gates juga rajin menulis dan seorang filantropi.
Gates adalah salah satu pengusaha yang revolusioner dalam dunia komputer pribadi. Kehebatannya sudah tidak diragukan lagi. Orang-orang sangat megaguminya karena apa yang ia lakukan. Diabalik usahanya yang super sukses dan menjadikannya manusia terkaya di dunia, ternyata Gates tidak lupa untuk berbagi.
Ia rajin menyumbangkan sebagian besar dananya untuk yayasan, organisasi dan program penelitian. Ia dan istrinya, Mellinda French membangun Bill & Melinda Gates Foundation pada 2000. Yayasan ini bertujuan untuk memperbaiki sistem kesehatan dan mengurangi kemiskinan di seluruh dunia.
Pada Januari 2000 Gates mundur sebagai pejabat eksekutif tertinggi di Microsoft kemudian ia masih menjabat sebagai ketua arsitek perangkat lunak. Gates malah memilih konsentrasi di yayasannya. Selanjutnya, Gates dan yayasannya semakin gencar berbagi dan menyumbang kepada dunia kesehatan dan membantu menuntaskan kemiskinan di belahan dunia.
Sikap dermawan dan filantropi nya Gates diilhami dari david Rockefeller, tokoh filantropi yang sudah dikenal baik Gates dan keluarganya. Bayangin aja, tahun 2007 Gates menyumbang sekitar 28 milyar dolar Amerika untuk amal di seluruh dunia. Wow..
Sifat mulia ini didapatkannya dari sang Ayah yang selalu memberikan buku sebagai hadiah ulang tahun Bill Gates kecil dan lingkungan yang membangun karakter Gates menjadi orang yang dermawan.
Memberi dalam arti yang sangat luas adalah memberi dengan hati yang setulus-tulusnya baik yang terkait dengan bisnis atau amal.
Gates yakin bahwa memberi kepercayaan kepada kawan sebagai aset berharga akan membuat sebuah komitmen dengan siapapun. Ia yakin dalam membangun kepercayaan dibutuhkan waktu bertahun-tahun dan hanya beberapa detik saja untuk menghancurkannya. Gates selalu memberi waktu dalam membina kepercayaan kepada orang-orang yang ia temui.
Bagi Gates, menjalankan usaha adalah bagaimana dapat memberi kontribusi dan manfaat bagi orang dengan tidak terukur, namun harus memperhatikan juga aspek bisnisnya. Gates selalu yakin dalam berbisnis bukan soal keuntungan materi semata-mata tapi berapa banyak usaha kita bisa memberi manfaat kepada orang lain.
Inilah sebabnya kenapa Gates menilai kekayaan tidak dinilai dari jumlah tabungan yang dimiliki. Katanya, kekayaan yang dimiliki tidak akan ada artinya jika tidak dapat digunakan untuk menolong dan memberikan manfaat bagi orang di sekitarnya dan manfaat bagi dunia.

Siapa bilang Gates tidak pernah mengalami kegagalan ? Gates pernah gagal dan memberi kesempatan kepada dirinya untuk meyakini kegagalan sebagai bagian proses untuk mendesain rencana-rencana yang lebih baru, lebih segar, lebih fokus dan lebih memberi manfaat.
Yang paling touchy, saat Gates memberikan ruang kepada dirinya untuk mengakui kesalahan yang ia lakukan dengan rendah hati. “Ini yang penting..” kata Gates.

Nah, memberi ternyata menjadi kata kunci suksesnya Gates dalam membangun kerajaan bisnisnya. Tidak ada salahnya kita mulai memberi lebih dalam arti yang seluas-luasnya. Seperti yang diyakini Gates, memberi bisa membuat hidup lebih bernilai dan imbalannya akan sangat dahsyat.

Tidak ada komentar: