Bandung (ANTARA News) - Bandung, yang menjadi tempat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955, diproyeksikan menyandang gelar sebagai ibukota dari kedua benua tersebut.

Menurut Direktur Jenderal Diplomasi dan Informasi Publik Kementerian Luar Negeri AM Fachir dalam konferensi pers 57 tahun peringatan KAA di Gedung Merdeka, Bandung, Rabu, ide untuk menjadikan Bandung sebagai ibukota Asia Afrika sudah cukup lama dibicarakan.

"Namun untuk mewujudkannya harus dilakukan secara perlahan dan bertahap karena ini bukan saja merupakan pekerjaan pemerintah tapi juga melibatkan segenap masyarakat," katanya.

Fachir mengatakan, perwujudan ide tersebut akan membawa proyek besar karena sebelumnya pernah ada pembicaraan tentang pembangunan kompleks kawasan yang memajang miniatur rumah di negara-negara Asia Afrika di Kota Bandung.

Penetapan Bandung sebagai ibukota Asia Afrika, ia menjelaskan, juga akan menambah daya tarik pariwisata kota itu dan berpeluang mendatangkan tawaran investasi dari negara-negara Asia Afrika.

Namun, lanjut dia, Kota Bandung harus berbenah dan segera mengatasi berbagai masalah yang rutin muncul seperti banjir dan penumpukan sampah supaya pantas untuk menyandang gelar sebagai ibukota Asia Afrika