Rabu, 18 April 2012

Ribuan orang antre ke lukisan Bung Karno berdetak


Dokumen foto pengunjung berada di depan salah satu lukisan Presiden RI ke-1, Ir Soekarno (Bung Karno), dan patung Garuda Pancasila, koleksi Museum Bung Karno di Desa Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Blitar. (ANTARA/Eric Ireng)
"Fenomena itu tidak bisa dijelaskan lewat ilmu pengetahuan."

 Blitar (ANTARA News) - Ribuan pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia memadati lokasi makam Presiden Pertama RI Soekarno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, terutama di lokasi perpustakaan guna mengetahui lukisan Bung Karno yang dimitoskan berdetak di bagian jantung.

"Yang saya dengar lukisan itu bisa berdetak. Jadi, saya merasa penasaran hingga jauh-jauh dari Madura datang ke Blitar ini," kata Mohammad Zariul Alim saat ditemui di lokasi perpustakaan, Jumat.

Zariul yang juga sebagai pelajar ini datang dengan keluarganya ke Blitar. Selain menghabiskan liburan Paskah dengan keluarganya di Blitar, ia ingin mempelajari tentang profil Bung Karno yang dikaguminya.

Begitu juga yang diungkapkan oleh Nur Faizatul Maghfiroh. Ia juga ingin membuktikan langsung tentang mitos jantung di lukisan itu bisa berdetak, sekaligus ingin belajar di perpustakaan.

"Menghabiskan waktu dengan belajar di perpustakaan. Koleksi bukunga juga cukup banyak," kata Faizatul.

Mitos jantung di lukisan Bung Karno yang bisa berdetak itu memang tersiar luas. Ribuan pengunjung dari berbagai daerah di Jatim, selain berkunjung ke makam juga singgah ke lokasi perpustakaan.

Lukisan itu dibawa dari Istana Bogor oleh putri sulung Bung Karno, Megawati Soekarno Putri, yang juga Presiden RI periode 2001-2004, saat memperingati 100 tahun haul Bung Karno pada 2001.

Detak jantung itu mitosnya bisa terlihat jika diperhatikan dengan seksama, dan tanpa ada rekayasa. Untuk melihat kebenaran dari mitos itu, para pengunjug antre lama melihat dengan mata jeli tentang kepastian dari mitos tersebut.

Mitos itu rupanya menjadikan magnet tersendiri lokasi makam Bung Karno, sehingga para pengunjung ziarah ke lokasi makam Bung Karno juga datang ke perpustakaan yang lokasinya hanya sekira 500 meter.

Jumlah pengunjung saat hari libur ataupun akhir pekan biasanya meningkat dibanding dengan hari biasa. Saat libur Paskah seperti ini, jumlah pengunjung ternyata naik sampai 50 persen.

Jika di hari biasa hanya ada sekitar 400 kunjungan ke lokasi perpustakaan, maka saat libur Paskah sudah naik sampai 600 kunjungan. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kota Blitar, Muh Sidik, mengatakan fenomena detak jantung lukisan Bung Karno itu memang tidak bisa dijelaskan secara keilmuan biasa.

Ia menilai, adanya fenomena itu memang menjadikan keunikan tersendiri. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada keyakinan pengunjung tentang lukisan yang berdetak itu.

"Fenomena itu tidak bisa dijelaskan lewat ilmu pengetahuan. Kami hanya melakukan pengelolaan perpustakaan saja, dan tentang mitos ini tentunya menjadikan keunikan sendiri," kata Sidik.

Tidak ada komentar: