Rabu, 18 April 2012

Cairns, Pintu Masuk ke Great Barrier Reef

Oleh Sigit Adinugroho

Mungkin tidak banyak turis Indonesia yang tahu soal Cairns, dibanding misalnya Brisbane atau Gold Coast yang terkesan lebih “glamor”. Cairns adalah kota kecil di pesisir timur laut Australia, yang lazim disebut sebagai wilayah “Far North Queensland” atau negara bagian Queensland Timur Jauh. Kota ini awalnya didirikan sebagai penyangga bagi pertambangan di daerah Sungai Hodgskin.


Posisinya lebih dekat ke pulau Papua, dan ia terletak strategis di dekat Great Barrier Reef, ekosistem karang terbesar di dunia yang populer untuk kegiatan menyelam dan snorkeling, atau untuk berwisata pulau dan pantai. Daerah ini juga dilindungi, dan kegiatan pariwisata diregulasi dan dilokalisasi.


Dapat diakses dari beberapa pintu masuk utama Australia, kota ini berjarak tiga jam dari Sydney dan dua atau tiga jam dari Darwin. Dulu Garuda Indonesia pernah terbang ke sini, tetapi sayang sekarang tidak lagi.


Saat ini, Cairns banyak dikunjungi turis Asia terutama dari Jepang. Hal ini dapat dilihat dari papan dan marka toko yang ditulis dengan huruf katakana. Ada penerbangan langsung dari Tokyo ke Cairns.


Iklim Cairns cenderung mendekati tropis mengingat posisinya yang sudah mendekati garis khatulistiwa, rentang suhunya adalah sekitar 24°C sampai 32°C pada musim panas dan 17°C - 26°C pada musim dingin. Suasana ini tentunya menjadi favorit bagi wisatawan domestik yang kebanyakan bermukim di bagian subtropis di selatan Australia, yang tidak ingin ke luar negeri untuk berwisata pantai.

Menurut saya, lokasinya ideal bagi mereka yang ingin suasana lebih tenang dari daerah padat pengunjung seperti Bali. Penduduknya tak lebih dari 130 ribu jiwa.

Apalagi kegiatan utama jika bukan mengunjungi Great Barrier Reef? Menumpangi kapal feri ke pulau terdekat seperti Pulau Green, Anda dapat menikmati berbagai opsi kegiatan wisata bahari seperti snorkeling, diving, bermain di pantai, atau menaiki kapal selam wisata untuk melihat bagian dasar perairan di sekitarnya.


Selesai berwisata bahari, kembali ke pusat kota Cairns dan nikmati wisata kuliner di tempat-tempat makan pinggir jalan di sekitar The Esplanade. Dari makanan murah sampai mahal, ada di sini. Anda juga bisa menikmati makanan bakar di pinggir pantai.

Masih di sekitar The Esplanade, ada kolam renang buatan yang menghadap ke pantai dan bisa dinikmati oleh umum secara gratis. Menarik untuk dicoba bersama keluarga.

Jika Anda ingin berpetualang sedikit, sewalah mobil untuk pergi ke Daintree Forest, taman hutan hujan tropis (barangkali hanya di daerah ini di Australia), berjalan kaki/trekking, melihat fauna asli Australia seperti koala, burung frogmouths, burung kookaburra, wallaby, buaya, kura-kura, burung kasuari, kangguru pohon dan ular piton. Bagi yang senang wisata olahraga, bisa mencoba arung jeram dan terjun payung. Harganya bisa ratusan dolar.

Ada beberapa pilihan akomodasi. Akomodasi tarif murah, untuk para backpacker (Cairns memang salah satu tujuan backpacker dari seluruh dunia). Harganya relatif murah, mulai dari A$ 15 untuk tempat tidur bermodel asrama. Lalu ada akomodasi tarif menengah, hotel bintang tiga. Rentang harga dari A$ 60 – 200. Terakhir, jika mampu, Anda dapat memilih akomodasi mewah, hotel bintang lima. Rentang harga mulai dari A$ 200.
Sigit Adinugroho mengisi blog perjalanan di www.ranselkecil.com.

Tidak ada komentar: